Pungli Preman Priok Bikin Daya Saing Ekonomi Merosot

Senin, 14 Juni 2021 - 22:23 WIB
loading...
Pungli Preman Priok...
Soal pungutan liar (pungli) preman di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, pengamat menilai dampaknya akan merugikan negara terutama pada daya saing ekonomi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Soal pungutan liar (pungli) preman di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok mencuat setelah Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menelepon langsung Kapolri. Hal itu menindaklanjuti keluhan para sopir kontainer yang sering dipalak oleh preman di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja.



Tindakan para preman Priok itu dinilai bisa menurunkan daya saing ekonomi. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal mengungkapkan, pungli yang dilakukan oleh preman -preman yang tidak bertanggung jawab akan merugikan negara terutama pada daya saing ekonomi.

Imbasnya pada para pelaku usaha yang mau tidak mau akan menaikkan harga pasar pada konsumen. “Pungli ini hanya akan merugikan dari daya saing ekonomi negara kita. Karena ongkos cost logistik kita sendiri saja yang legal sudah tinggi apalagi ditambah lagi dengan yang tidak legal seperti pungli preman itu,” terangnya kepada MNC Portal Indonesia, Senin (14/6/2021).

Faisal menuturkan, pungli yang terjadi pada kalangan supir truk selain merugikan dan meresahkan, tatapi akan meningkatkan ongkos cost logistic dan tidak beri keuntungan bagi negara.

Sambung dia menambahkan, bahwa uang yang dirampas oleh para preman seperti pada pungli di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok tidak akan masuk dalam kas negara.

“Tindakan itu jelas akan meningkatkan ongkos cost logistik. Karena kan itu yang tidak tercatat. Jadi itu mengganggu untuk pelaku usaha, para supir truk, dan tidak menguntungkan juga bagi negara. Karena jelas uang rampasan itu tidak diterima oleh negara. Beda halnya dengan kasus-kasus pungutan legal atau pajak itu akan diterima untuk negara,” tegasnya.



Sebagai informasi, pihak kepolisian terus lakukan penangkapan dan upaya penindakan hukum terhadap para pelaku premanisme dan pungli yang dinilai meresahkan masyarakat. Tercatat lebih dari 100 orang yang telah ditangkap oleh aparat di berbagai wilayah di Indonesia.

Hal tersebut dilakukan setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ditelepon oleh Presiden Joko Widodo yang tengah mendengar keluh kesah sejumlah sopir truk di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Menhub Pastikan Kelancaran...
Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung Jelang Arus Balik
AS Caplok Pelabuhan...
AS Caplok Pelabuhan Utama Terusan Panama, Keluarkan Duit Rp368 Triliun
Ujung Tombak Perekonomian...
Ujung Tombak Perekonomian RI, Volume JICT 2024 Tembus 2,2 Juta TEUS
Bea Cukai Resmi Operasikan...
Bea Cukai Resmi Operasikan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
Pembayar PNBP Terbesar...
Pembayar PNBP Terbesar dan Informatif, JICT Sabet 2 Penghargaan
Transformasi Kepabeanan...
Transformasi Kepabeanan Dorong Efisiensi dan Kemudahan Layanan Pelabuhan
Puluhan Bandara-Pelabuhan...
Puluhan Bandara-Pelabuhan Dibangun di Era Presiden Jokowi Demi Pemerataan Ekonomi
10 Tahun Jokowi, Kemenhub...
10 Tahun Jokowi, Kemenhub Ungkap Capaian Pembangunan Sektor Transportasi Laut
ALFI Tolak Usulan Pemerintah...
ALFI Tolak Usulan Pemerintah di RUU Pelayaran : Otoritas Bisa Tentukan Tarif Pelabuhan secara Sepihak
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Preman...
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun 9 Eps 39, Selasa 8 April 2025: Strategi Bubun Terima Tantangan Arogan
Penjelasan Ending The...
Penjelasan Ending The White Lotus Season 3, Kematian Mengejutkan dan Rahasia Besar Terungkap
Kecelakaan Maut di Tol...
Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, 1 Tewas dan 1 Luka Berat
Berita Terkini
Prabowo Sebut Utang...
Prabowo Sebut Utang Indonesia Salah Satu yang Terkecil di Dunia
57 menit yang lalu
Inflasi Ramadan Tembus...
Inflasi Ramadan Tembus 1,65%, Dipicu Kenaikan Tarif Listrik dan Bumbu Dapur
2 jam yang lalu
Smelter PT Ceria Masuk...
Smelter PT Ceria Masuk Tahap Akhir, Produksi Komersial FeNi Ditarget Akhir April
3 jam yang lalu
BEI Ungkap Alasan Ubah...
BEI Ungkap Alasan Ubah Aturan Batas Trading Halt Jadi 8%
3 jam yang lalu
China Murka! Tak Mau...
China Murka! Tak Mau Bertekuk Lutut dari Ancaman Tarif AS
3 jam yang lalu
IHSG Terjun Bebas Lebih...
IHSG Terjun Bebas Lebih 9%, BEI Langsung Aktifkan Trading Halt
4 jam yang lalu
Infografis
3 Wilayah Ingin Dirampas...
3 Wilayah Ingin Dirampas Trump, Salah Satunya Bikin Marah Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved