China Usir Keluar Setengah Penambang Bitcoin Dunia, Memicu Eksodus ke Texas

Rabu, 16 Juni 2021 - 05:33 WIB
loading...
China Usir Keluar Setengah...
China telah lama menjadi rumah bagi lebih dari setengah penambang bitcoin dunia. Tetapi sekarang, Beijing ingin mereka keluar secepatnya. Foto/Dok
A A A
BEIJING - China telah lama menjadi rumah bagi lebih dari setengah penambang bitcoin dunia. Tetapi sekarang, Beijing ingin mereka keluar secepatnya.



Pada bulan Mei, pemerintah menyerukan tindakan keras terhadap penambangan dan perdagangan bitcoin. Dalam lingkungan perdagangan kripto hal itu dijuluki sebagai 'migrasi pertambangan besar-besaran'.

Eksodus ini sedang berlangsung sampai sekarang, dan itu bisa menjadi pendorong untuk Texas. Penambangan merupakan proses padat energi yang keduanya bisa menciptakan koin baru dan mempertahankan log semua transaksi token digital yang ada.

Meskipun kurangnya cadangan sempat menyebabkan pemadaman listrik berhari-hari pada musim dingin lalu. Texas dikenal memiliki harga energi terendah di dunia dan pangsa terbaru mereka terus tumbuh.



Dimana 20% kekuatan energinya berasal dari angin pada 2019. Mereka memiliki jaringan listrik deregulasi yang memungkinkan pelanggan bisa memilik. Ditambah pemimpin politik di Texas kabarnya pro terhadap kripto , hal ini menjadi mimpi indah bagi penambang bitcoin yang tengah mencari sambutan baik dan sumber energi murah.

"Anda akan melihat pergeseran dramatis selama beberapa bulan ke depan," kata Brandon Arvanaghi, yang sebelumnya seorang insinyur keamanan di bursa kripto Gemini.

"Kami memiliki gubernur seperti Greg Abbott di Texas yang mempromosikan pertambangan. Ini akan menjadi industri nyata di Amerika Serikat, yang akan menjadi luar biasa," sambungnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Menyambut Pulihnya Pasar...
Menyambut Pulihnya Pasar Kripto dengan Trading Competition dan Fitur Share
Kelabui AS, China Gunakan...
Kelabui AS, China Gunakan Label Palsu 'Made in Korea' Agar Lolos ke Amerika
Bitcoin Lampaui Google...
Bitcoin Lampaui Google dan Amazon, Masuk 5 Besar Aset Global
Negosiasi Gagal, Trump...
Negosiasi Gagal, Trump Siap Berlakukan Tarif Baru Dua Pekan ke Depan
China Desak AS Cabut...
China Desak AS Cabut Kebijakan Tarif Sepihak, Bantah Sudah Bicara dengan Trump
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
Trump Tiba-tiba Bersikap...
Trump Tiba-tiba Bersikap Baik ke China, Iming-iming Turunkan Tarif Impor
Rekomendasi
Trust Indonesia Desak...
Trust Indonesia Desak Dewan Pers Tertibkan Media Abal-Abal yang Kerap Memeras
Ketua DPP Perindo: Ekosistem...
Ketua DPP Perindo: Ekosistem Politik Masih Belum Ramah Perempuan
Siapa Sahabat Baim Wong...
Siapa Sahabat Baim Wong yang Jadi Teman Curhat Paula Verhoeven di Dalam Kamar?
Berita Terkini
Pemprov DKI Jakarta...
Pemprov DKI Jakarta Diskon Bayar PBB-P2 Tahun 2025, Catat Tanggalnya
17 menit yang lalu
10 Saham Paling Boncos...
10 Saham Paling Boncos dalam Sepekan 21-25 April 2025, Intip Daftarnya
19 menit yang lalu
Kolaborasi Perusahaan...
Kolaborasi Perusahaan Asuransi Ini dan Perbankan Hadirkan Perlindungan Unik
30 menit yang lalu
Status Ojol Bakal Diubah...
Status Ojol Bakal Diubah Jadi Pelaku UMKM, Grab Beri Catatan Ini
51 menit yang lalu
Dengar Curhat Pelaku...
Dengar Curhat Pelaku Ekraf Jatim, Yovie Widianto: Tingkatkan Daya Saing dengan Teknologi
1 jam yang lalu
Nilai Ekspor Sawit Capai...
Nilai Ekspor Sawit Capai Rp332,5 Triliun, Kepastian Hukum Jadi Keharusan
1 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved