Lewat Kewirausahaan, Prudential Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Papua
loading...
A
A
A
Untuk merespons tingginya minat terhadap program ini, kami kembali memberikan kesempatan kepada anak muda Papua yang ada di 5 distrik Kota Jayapura, yaitu Abepura, Heram, Jayapura Utara, Jayapura Selatan, dan Muara Tami, serta memperluas jangkauan wilayah program dengan penambahan 2 distrik baru di Kabupaten Jayapura, yakni Sentani dan Sentani Timur.
Wali Kota Jayapura kembali menyampaikan dukungan penuhnya terhadap pelaksanaan program ini untuk mendorong sektor wirausaha di Kota Jayapura. Ia mengapresiasi komitmen kuat Prudential Indonesia yang sejak 2019 lalu membantu kaum muda di Jayapura dalam mengelola usaha kecil dan menengah mereka.
Progam tersebut merupakan suatu kebanggan tersendiri melihat para kaum muda Papua dari gelombang pertama kini mulai menggapai kesuksesan dan makin menunjukkan kompetensinya sebagai pengusaha. Meningkatnya peserta yang mendaftar, serta semakin beragamnya sektor usaha yang digeluti, menunjukkan bahwa program ini terbukti dapat menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan kaum muda.
"Ke depan, kami berharap program ini akan terus menghasilkan bibit-bibit baru pengusaha muda lokal sehingga dapat mengembangkan kewirausahaan di Jayapura, secara khusus, dan wilayah Indonesia timur, secara luas," kata dia.
Keberadaan program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda gelombang pertama telah membantu sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berperan penting menggerakkan roda perekonomian dan menyerap tenaga kerja. Salah satu peserta gelombang pertama, Rosmina Sarareni, merasakan manfaat yang luar biasa setelah mengikuti program ini.
Melalui pelatihan dan pendampingan yang dia jalani, Rosmina berhasil meningkatkan kapasitas produksi Abon Ikan Asar Saireri khas Jayapura dengan mendirikan rumah produksi, serta membuka lapangan kerja bagi 10 orang masyarakat setempat dan memasok bahan baku dari 2 nelayan lokal. Lulusan program gelombang pertama lainnya, Jeklin Nasendi, terus mengembangkan bisnis jasa rental playstation miliknya dan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan/omzet per bulannya hingga 275%.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw turut mengapresiasi pelaksanaan program kewirausahaan untuk kaum muda diperluas hingga wilayah Kabupaten Jayapura. Dukungan yang diberikan oleh program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda sangatlah penting mengingat generasi muda merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) utama di Kabupaten Jayapura.
"Harapan kami, setelah mengikuti program ini, mereka dapat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan UMKM. Saat ini ada sekitar 1.000 UMKM di Kabupaten Jayapura yang dikelola langsung oleh orang asli Papua dan kami berharap program ini bisa memberikan efek bola salju yang dapat menginspirasi lebih banyak anak muda di Kabupaten Jayapura untuk ikut terjun dalam kewirausahaan," jelasnya.
Papua menjadi salah satu provinsi prioritas pemerintah dalam hal peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019, indeks inklusi keuangan Papua di 2019 berada di level 60,89%, lebih rendah dari indeks inklusi keuangan nasional sebesar 76,19%. Sementara indeks literasi keuangan Papua di tahun yang sama berada di level 29,13%, lebih rendah dari indeks literasi keuangan nasional sebesar 55,7%.
Wali Kota Jayapura kembali menyampaikan dukungan penuhnya terhadap pelaksanaan program ini untuk mendorong sektor wirausaha di Kota Jayapura. Ia mengapresiasi komitmen kuat Prudential Indonesia yang sejak 2019 lalu membantu kaum muda di Jayapura dalam mengelola usaha kecil dan menengah mereka.
Progam tersebut merupakan suatu kebanggan tersendiri melihat para kaum muda Papua dari gelombang pertama kini mulai menggapai kesuksesan dan makin menunjukkan kompetensinya sebagai pengusaha. Meningkatnya peserta yang mendaftar, serta semakin beragamnya sektor usaha yang digeluti, menunjukkan bahwa program ini terbukti dapat menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan kaum muda.
"Ke depan, kami berharap program ini akan terus menghasilkan bibit-bibit baru pengusaha muda lokal sehingga dapat mengembangkan kewirausahaan di Jayapura, secara khusus, dan wilayah Indonesia timur, secara luas," kata dia.
Keberadaan program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda gelombang pertama telah membantu sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berperan penting menggerakkan roda perekonomian dan menyerap tenaga kerja. Salah satu peserta gelombang pertama, Rosmina Sarareni, merasakan manfaat yang luar biasa setelah mengikuti program ini.
Melalui pelatihan dan pendampingan yang dia jalani, Rosmina berhasil meningkatkan kapasitas produksi Abon Ikan Asar Saireri khas Jayapura dengan mendirikan rumah produksi, serta membuka lapangan kerja bagi 10 orang masyarakat setempat dan memasok bahan baku dari 2 nelayan lokal. Lulusan program gelombang pertama lainnya, Jeklin Nasendi, terus mengembangkan bisnis jasa rental playstation miliknya dan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan/omzet per bulannya hingga 275%.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw turut mengapresiasi pelaksanaan program kewirausahaan untuk kaum muda diperluas hingga wilayah Kabupaten Jayapura. Dukungan yang diberikan oleh program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda sangatlah penting mengingat generasi muda merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) utama di Kabupaten Jayapura.
"Harapan kami, setelah mengikuti program ini, mereka dapat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan UMKM. Saat ini ada sekitar 1.000 UMKM di Kabupaten Jayapura yang dikelola langsung oleh orang asli Papua dan kami berharap program ini bisa memberikan efek bola salju yang dapat menginspirasi lebih banyak anak muda di Kabupaten Jayapura untuk ikut terjun dalam kewirausahaan," jelasnya.
Papua menjadi salah satu provinsi prioritas pemerintah dalam hal peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019, indeks inklusi keuangan Papua di 2019 berada di level 60,89%, lebih rendah dari indeks inklusi keuangan nasional sebesar 76,19%. Sementara indeks literasi keuangan Papua di tahun yang sama berada di level 29,13%, lebih rendah dari indeks literasi keuangan nasional sebesar 55,7%.