IHSG Diprediksi Masih Melemah, Cermati Saham-saham Ini

Kamis, 24 Juni 2021 - 07:58 WIB
loading...
IHSG Diprediksi Masih Melemah, Cermati Saham-saham Ini
IHSG diprediksi kembali melanjutkan pelemahan. Foto/Dok SINDOnews/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks diperkirakan berada pada kisaran 5.982-6.065.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG false break bearish trendline dan resistance 6100 pada pergerakan yang menguji support MA5 dan MA20. Indikator stochastic dan RSI bergerak melandai dengan MACD yang masih terpantau bearish.

"Sehingga diperkirakan IHSG masih bergerak cukup berat dengan potensi kembali tertekan pada support resistance 5.982-6.065," kata dia dalam risetnya, Kamis (24/6/2021). Lanjar merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya CPIN, HMSP, LSIP, WSBP, WTON, WSKT, ACES, AGII, BBTN.



Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 53,30 poin atau 0,86 persen ke level 6.034,54 dengan saham-saham disektor kesehatan (-2,41%), keuangan (-2,09%) dan properti (-1,20%) menjadi yang terdalam pelemahannya. Saham-saham disektor Infrastruktur, transportasi dan industri yang tutup di zona hijau gagal menahan IHSG hingga akhir sesi perdagangan.

Angka kasus covid-19 yang melebar menjadi fokus investor di saat aksi jual investor asing yang masih terlihat dimana investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp435,77 miliar dengan saham BBRI, BMRI dan BBCA yang menjadi top net sell value.

Sementara itu, mayoritas indeks saham di Asia ditutup dengan bervariasi. Indeks Nikkei (-0,03%) dan TOPIX (-0,53%) di Jepang turun sedangkan Indeks HangSeng (+1,79%) dan CSI300 (+0,49%) naik. Investor menilai prospek pemulihan ekonomi sementara kekhawatiran mereda bahwa inflasi yang lebih cepat akan memacu pengetatan kebijakan.



Bursa Eropa membuka perdagangan dengan melemah. Indeks FTSE (-0,08%), DAX (-0,64%) dan CAC40 (-0,60%) turun lebih dari setengah persen. Pelemahan pada saham-saham ritel dan konsumsi lebih dalam dari penguatan saham-saham disektor komoditas.

Minyak mentah Brent berbalik naik 1% menjadi USD75,57 dolar per barel dan WTI naik 0,88% ke level USD73,49 per barel. Selanjutnya investor akan mengambil momentum dari pergerakan harga komoditas dan merespon spekulasi rencana pengurangan pembelian aset dari the Fed.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2208 seconds (0.1#10.140)