Nestapa Industri Semen di Tengah Pandemi Covid-19

Senin, 05 Juli 2021 - 14:42 WIB
loading...
Nestapa Industri Semen...
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Keputusan pemerintah yang menggeser alokasi APBN dengan menahan pengeluaran yang tidak mendesak untuk dialihkan ke sektor kesehatan , membuat penundaan sejumlah proyek-proyek infrastruktur . Kebijakan yang tepat itu memang, mau tidak mau, berakibat pada industri semen.

“Kalau proyek-proyek infrastruktur itu terhambat, maka permintaan pasar akan turun. Pada endingnya berdampak pula volume penjualan produsen semen,” kata Yogie Surya Perdana, analis PT Pefindo, dalam Market Review di IDX Channel, Senin (5/7/2021).

Baca juga:PPKM Darurat WNI- WNA Boleh Masuk, Ini Syarat-syaratnya

Selain itu, situasi kelebihan pasokan (over supply) juga menjadi perhatian serius dalam industri semen. Menurut Yogie, kelebihan pasokan terjadi karena banyak pemain baru yang masuk ke bisnis ini sejak lima hingga tujuh tahun terakhir. Pemain baru ini berasal dari luar negeri yang memiliki modal dan pendanaan yang besar.

“Kepemilikan dana yang besar akan mendukung kegiatan ekspansi mereka yang cukup agresif di pasar semen domestik,”jelasnya.

Ia menerangkan, sebelum pandemi Covid-19 over supply ini menjadi isu serius yang dihadapi para pemain di sektor semen. Sebab dengan kehadiran pemain-pemain baru yang bermodalkan dana yang besar dari negara asal, berdampak pada tingkat persaingan yang semakin ketat terutama dari segi penjualan.

Baca juga:Coret Conor McGregor, Khabib Nikmati Perang Dunia UFC Kelas Ringan

Tak pelak, sebelum lndonesia diterpa pandemi, harga jual rata-rata semen menurun drastis akibat tingkat persaingan yang sengit. Kemudian, dari penurunan harga tersebut akan menekan profitabilitas dari para pemain-pemain lama sektor semen domestik. Hal ini semakin diperparah dengan adanya pandemi dan realokasi anggaran infrastruktur.

Perlu diketahui bahwa komponen biaya tetap para produsen semen relatif tinggi lantaran industri ini termasuk padat modal. Jadi, jika komponen biaya tetap relatif menjadi tinggi dapat mengurangi profitabilitas perusahaan.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sri Mulyani Sebut Penerimaan...
Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Maret Meningkat Berkat Coretax
Nego Tarif Trump, Menkeu...
Nego Tarif Trump, Menkeu Sri Mulyani Bertemu Dubes AS untuk Indonesia
Laporan Penerimaan Pajak...
Laporan Penerimaan Pajak Molor, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Terbaru APBN per Maret 2025
APBN Baru 2 Bulan Sudah...
APBN Baru 2 Bulan Sudah Defisit Rp31,2 T, Misbakhun Singgung Masalah Coretax
Baru Awal Tahun, Pemerintah...
Baru Awal Tahun, Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp224,3 Triliun
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
THR PNS Cair 17 Maret...
THR PNS Cair 17 Maret 2025 , Pemerintah Siapkan Anggaran Rp49,9 Triliun
Realisasi Program Makan...
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima
Penerimaan Pajak Februari...
Penerimaan Pajak Februari 2025 Anjlok 30,2%, Hanya Terkumpul Rp187,8 Triliun
Rekomendasi
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
Partai Perindo Gelar...
Partai Perindo Gelar FGD Bahas Membangun Desa dan Kota yang Lebih Baik
Link Unduh Logo Hardiknas...
Link Unduh Logo Hardiknas 2025 Berikut Tema Hari Pendidikan Nasional
Berita Terkini
Airlangga Laporkan Perkembangan...
Airlangga Laporkan Perkembangan Terbaru Nogosiasi Tarif AS ke Prabowo
8 menit yang lalu
Perdana, PT Ceria Berhasil...
Perdana, PT Ceria Berhasil Produksi Ferronickel
1 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management Mendorong Program Dana Abadi di Seluruh Kampus Indonesia
1 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management dan Universitas Binawan Teken MoU Endowment Fund Dukung Beasiswa
2 jam yang lalu
Efek Tarif AS, Sejumlah...
Efek Tarif AS, Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi
3 jam yang lalu
BNI Cetak Laba Bersih...
BNI Cetak Laba Bersih Rp5,4 T di Awal 2025, Kredit dan Tabungan Tumbuh Solid
3 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved