Kado Lebaran, PLN Sambungkan Listrik 7 Desa di Riau

Rabu, 27 Mei 2020 - 10:17 WIB
loading...
A A A
Warga mengakui lebih hemat memakai listrik dari PLN dari sebelumnya menggunakan genset. “Sebelum memakai PLN, kami menghabiskan uang 300 sampai 400 ribu per bulan hanya untuk beberapa jam saja. Namun, saat ini kami hanya membayar 120an ribu sudah dapat menikmati listrik selama 24 jam” ungkap Edi Indra (54) Kepala Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir.

Selain di Riau, warga Dusun Punik, Desa Batu Dulang, Kecamatan Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa juga merayakan lebaran dengan suasana berbeda oleh 67 kepala keluarga, setelah PLN berhasil menyambungkan listrik ke dusun tersebut.

“Lebaran tahun ini akan menjadikan kenangan yang akan diingat oleh masyarakat dan akan menjadi sejarah bagi Dusun Punik karena akhirnya merdeka dari kegelapan,” ujar Kepala Dusun Punik, Isnaini.

Untuk melistriki Dusun Punik, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 9,2 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1,097 kms, dan satu buah gardu kapasitas 160 kVA.

Pembangunannya sendiri dimulai sejak bulan Mei 2019. Akses jalan yang rusak, ditambah medan jalan berupa tanjakan dan turunan yang curam menjadikan tantangan tersendiri untuk melistriki dusun yang masyarakatnya mayoritas bermata pencaharian dari hasil perkebunan, khususnya kopi dan kemiri.

"Akses menjadi tantangan, sehingga kita perlu berhati-hati. Medan menuju Dusun Punik itu sangat sulit, ada tanjakan yang sangat curam, kemiringan mencapai 40 derajat dan melewati hutan. Kalau angkut tiang pakai truk harus sangat berhati-hati. Tapi Alhamdulillah, sebelum Idul Fitri sudah selesai sehingga masyarakat bisa merayakan lebaran dengan listrik PLN," tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Rudi Purnomoloka.

Rudi pun berharap dengan masuknya listrik ke Dusun Punik tidak hanya memberikan penerangan tetapi juga dapat menggerakan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan adanya listrik, usaha pengolahan kemiri masyarakat dapat berkembang, atau mungkin muncul usaha-usaha baru,” tutup Rudi.
(ind)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1510 seconds (0.1#10.140)