Di Hadapan DPR, Wamen BUMN Beberkan Penyebab Keuangan BUMN Karya Porak-Poranda
loading...
A
A
A
Tiko mencatat, aset perusahaan meningkat, tapi nilai utang naik signifikan, sedangkan ekuitas tidak bertambah. Kondisi itu, membuat keuangannya tertekan.
Baca juga:Elon Musk Akui Sulit Bikin Mobil Self-Driving
Sementara, untuk menyelesaikan Tol Trans Sumatera tahap 1, manajemen membutuhkan anggaran senilai Rp66 triliun. Skema dana akan diberikan secara bertahap pada 2021 ini.
"Tadi sudah ditambahkan menjadi Rp25 triliun dan pada tahun 2022 diharapkan akan ada Rp30 triliun lagi untuk bisa memperkuat dan menyelesaikan tol Trans Sumatera tahap 1. Kemungkinan sisanya akan diberikan pada tahun 2023," kata dia.
Senasib, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, atau WIKA pun membutuhkan bantuan pendanaan dari pemerintah. Pemegang saham menilai, pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengharuskan negara menggelontorkan dana kepada perusahaan.
Baca juga:Elon Musk Akui Sulit Bikin Mobil Self-Driving
Sementara, untuk menyelesaikan Tol Trans Sumatera tahap 1, manajemen membutuhkan anggaran senilai Rp66 triliun. Skema dana akan diberikan secara bertahap pada 2021 ini.
"Tadi sudah ditambahkan menjadi Rp25 triliun dan pada tahun 2022 diharapkan akan ada Rp30 triliun lagi untuk bisa memperkuat dan menyelesaikan tol Trans Sumatera tahap 1. Kemungkinan sisanya akan diberikan pada tahun 2023," kata dia.
Senasib, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, atau WIKA pun membutuhkan bantuan pendanaan dari pemerintah. Pemegang saham menilai, pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengharuskan negara menggelontorkan dana kepada perusahaan.
(uka)