Sri Mulyani Bersedih: Kehilangan 51 Anak Buahnya di DJP karena Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah merenggut banyak pegawai di Direktorat Jendral Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, sebanyak 51 orang telah meninggal dunia akibat serangan Covid-19.
Baca juga:Bahrain Larang Masuk Pelancong dari 16 Negara, Termasuk Indonesia
"Kita bersedih dan mendoakan 51 orang telah mendahului yang menjadi Covid-19. Semoga mereka berakhir dengan kebaikan," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Rabu (14/7/2021).
Lanjutnya, sebanyak 2.474 pegawai Direktorat Pajak tengah menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit. Di luar itu, sebanyak 7.652 pegawai telah terpapar dan sudah sembuh.
"Marilah kita tetap menjaga keselamatan bersama, patuhi prokes dan PPKM darurat dalam menjalani tugas," katanya.
Baca juga:Anggota PJR Polda Metro Jaya Bantu Ibu Muda yang Hendak Melahirkan di Bus AKAP
Saat ini, jumlah penambahan kasus harian positif dan kematian Covid-19 di Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Data dari Satgas Penanganan Covid-19 hingga Selasa kemarin (13/7) pukul 12.00 WIB mencapai 2.615.529 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Baca juga:Bahrain Larang Masuk Pelancong dari 16 Negara, Termasuk Indonesia
"Kita bersedih dan mendoakan 51 orang telah mendahului yang menjadi Covid-19. Semoga mereka berakhir dengan kebaikan," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Rabu (14/7/2021).
Lanjutnya, sebanyak 2.474 pegawai Direktorat Pajak tengah menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit. Di luar itu, sebanyak 7.652 pegawai telah terpapar dan sudah sembuh.
"Marilah kita tetap menjaga keselamatan bersama, patuhi prokes dan PPKM darurat dalam menjalani tugas," katanya.
Baca juga:Anggota PJR Polda Metro Jaya Bantu Ibu Muda yang Hendak Melahirkan di Bus AKAP
Saat ini, jumlah penambahan kasus harian positif dan kematian Covid-19 di Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Data dari Satgas Penanganan Covid-19 hingga Selasa kemarin (13/7) pukul 12.00 WIB mencapai 2.615.529 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
(uka)