Kemenkeu Gelar PMO Informal Meeting II: Cakap Berkomunikasi di Masa Pandemi

Sabtu, 24 Juli 2021 - 01:27 WIB
loading...
Kemenkeu Gelar PMO Informal Meeting II: “Cakap Berkomunikasi di Masa Pandemi”
Project Management Office (PMO) Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan acara PMO Informal Meeting II 2021.
A A A
JAKARTA - Project Management Office (PMO) Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan ( Kemenkeu ) menyelenggarakan acara PMO Informal Meeting II 2021 dengan tema “Cakap Berkomunikasi di Masa Pandemi” pada Jumat (23/7/2021). Acara ini menghadirkan dua narasumber yang merupakan pejabat eksekutif tertinggi di bidang komunikasi, yaitu Firsan Nova dan Emilia Bassar.

Pelaksanaan acara kian menarik dengan adanya pembukaan dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkeu Heru Pambudi serta dipandu oleh Pranata Humas Kementerian Keuangan (PMO Sekretariat Jenderal), Krishna Pandu Pradana.

(Baca juga:Bantuan Ponpes Rp500 Miliar Diblokir, HNW Minta Kemenag-Kemenkeu Koordinasi)

“Pada tahun-tahun ini terjadi perubahan luar biasa terhadap cara kita berkomunikasi yang memberikan dampak positif maupun negatif,” ujar Heru Pambudi saat membuka acara.

Ia menyampaikan bahwa masifnya informasi dari segala sisi memunculkan banyak disinformasi, sehingga relatif lebih sulit untuk mengatasi permasalahan hoaks yang mendominasi saat ini.

(Baca juga:Siswi SMP Asal Lutim Berkesempatan Berdialog dengan Sekjen Kemenkeu)

Sesi sharing pertama dimulai oleh Firsan Nova selaku CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication dengan memaparkan kiat-kiat mengelola komunikasi yang baik, menyaring informasi secara benar, serta mengatasi isu dan krisis. Firsan menyampaikan, hal paling mendasar yang perlu dipastikan adalah seluruh informasi yang diterima harus berasal dari media yang kredibel.

Ia menambahkan, selain disinformasi dan hoaks, pandemi juga memberikan dampak dalam berbagai level kepada karyawan perusahaan. Salah satunya adalah kesehatan mental. Hal tersebut dapat diatasi dengan pengadaan program tim internal untuk mendukung terjaganya produktivitas serta kinerja karyawan.

(Baca juga:Dapat Opini WTP dari BPK, Kemenkeu Klaim Keuangan Negara Dikelola Profesional)

“Yang pertama, perlu dipastikan bahwa semua upaya komunikasi yang dilakukan perusahaan itu konsisten, jelas, dan berkesinambungan. Bahkan, lebih dari itu, perusahaan juga perlu membantu kelompok pemangku kepentingan dalam mengatasi gangguan emosional yang menyertai krisis,” ujar Firsan lebih lanjut.

Pada sesi berikutnya, CEO Center for Public Relations Outreach and Communication, Emilia Bassar, membahas lebih dalam tentang cara membangun komunikasi dalam perusahaan agar tidak memunculkan konflik internal antar tim.

(Baca juga:Bakal Ada Jabatan Baru Kekinian di Kemenkeu, Apa itu?)

“Unsur inovasi sangat penting dalam berkomunikasi untuk memperkuat internal perusahaan di masa pandemi, salah satunya adalah kemampuan mengelola hybrid training,” kata Emilia.

Sebagai contoh dalam pelaksanaan hybrid training, baik peserta offline maupun online perlu mendapatkan kesempatan yang sama. Seperti penyediaan fasilitas virtual tour bagi peserta online training.

Menurut Emilia, komunikasi yang terbuka, jujur, dan saling percaya menjadi kunci utama dalam pengelolaan tim internal yang baik. Emilia menambahkan, perusahaan juga perlu menyediakan counselling dan layanan hotline kesehatan agar selalu tercipta lingkungan kerja yang sehat secara fisik dan mental.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3547 seconds (0.1#10.140)