Menuju Kedaulatan Pangan, Pokmas Ite Jojoo Sulteng Efektifkan Program READSI

Selasa, 27 Juli 2021 - 21:51 WIB
loading...
Menuju Kedaulatan Pangan,...
READSI mendukung terwujudnya kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani. Agar lebih efektif, kelompok masyarakat (Pokmas) Ite Jojoo, menyusun Rencana Usaha Anggota (RUA) dan Rencana Usaha Kelompok (RUK). Foto/Dok
A A A
PARIGI MOUTONG - READSI merupakan salah satu bagian dari program Kementerian Pertanian (Kementan) yang mendukung terwujudnya Visi Pembangunan Pertanian. Yaitu tercapainya kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani serta mendukung suksesnya program regenerasi petani .

Agar program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Initiative (READSI) lebih efektif, kelompok masyarakat (Pokmas) Ite Jojoo, di Desa Baina'a Barat, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi, melakukan penyusunan Rencana Usaha Anggota (RUA) dan Rencana Usaha Kelompok (RUK).

“Kebutuhan pangan selama pandemi Covid-19 harus tercukupi semuanya. Untuk itu, produktivitas pertanian harus ditingkatkan. READSI siap memfasilitasinya, termasuk membangun infrastruktur pengairannya,” tutur Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.



Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menyampaikan hal serupa.

“Pertanian tetap menjadi garda terdepan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19. Apalagi, pangan menjadi agen efektif untuk melawan Covid-19. Dengan READSI, berbagai target dan sasaran pertanian secara menyeluruh akan tercapai,” jelasnya.

Dijelaskannya, sasaran READSI adalah petani, termasuk petani miskin yang aktif dan memiliki sumber daya yang berpotensi untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan bantuan program. Sasaran lainnya adalah petani aktif dan memiliki potensi sebagai ‘agen perubahan’ untuk memotivasi petani lainnya terutama kelompok miskin dan memperbaiki penghidupannya.

"Juga petani yang tidak memiliki lahan, petani pemilik lahan sempit dan kepala keluarga perempuan yang akan dilibatkan secara langsung dalam usaha pengembangan lahan pekarangan, nomfarm, kegiatan perbaikan gizi dan kegiatan pengelolaan keuangan," katanya.

READSI Kementan sejauh ini efektif sebagai pendorong produktivitas dan kesejahteraan petani melalui kemitraan dengan Fasilitator Desa.

Di Desa Baina'a Barat, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, READSI dijalankan Pokmas Ite Jojoo sebagai tim penyelenggara infrastruktur Desa, mengadakan kegiatan penyusunan RUA RUK pada dua Kelompok Wanita Tani (KWT), yaitu KWT Silangulut dan KWT Anggrek.



KWT Silangulut terdiri dari 25 orang dan mayoritasnya berasal dari suku Lauje. Pada saat musyawarah penyusunan RUA dan RUK, anggota kelompok yang hadir sekitar 15 orang dan sisanya berada di lapangan.

Hasil pertemuan dari pertemuan tersebut yaitu bahwa saprodi yang direkomendasikan berupa bibit cabe, pupuk NPK dan insektisida. Sedangkan di KWT Anggrek terdiri dari 25 orang anggota dan semuanya mayoritas suku lauje.

Pada saat musyawarah penyusunan RUA dan RUK,anggota yang hadir 13 orang. Sementara untuk hasil musyawarah yang didapat yaitu anggota merekomendasikan bantuan saprodi berupa bibit (cabe, terong bayam) dan polybag.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1329 seconds (0.1#10.140)