IHSG Diprediksi Rebound, Cermati Saham-saham Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami penguatan pada perdagangan hari ini setelah kemarin ditutup melemah. Indeks diperkirakan akan bergerak pada kisaran 6.068-6.137.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak melemah namun tertahan di level support Moving Average 5 hari di kisaran 6.094. Indikator stochastic dan RSI menjenuh pada area dekat overbought. Arah pergerakan selanjutnya masih berpeluang menguat selama IHSG terpantau kuat di atas level support 6.090 dan MA5 di kisaran 6.094.
"Sehingga secara teknikal diperkirakan IHSG bergerak terkonsolidasi mencoba bertahan di zona positif pada rentan pergerakan 6.068-6.137," ujar Lanjar dalam risetnya, Rabu (28/7/2021). Dia pun lantas menyampaikan saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal, diantaranya adalah BBCA, BRPT, CTRA, ERAA, LPPF, MAPI, SILO, TPIA.
Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi 9,34 poin atau 0,15 persen ke level 6.097 setelah sempat optimis pada sesi perdagangan pertama. Saham UNVR, BBRI, TOWR, ICBP dan ANTM berbalik terkoreksi menjelang sesi kedua dan menjadi laggard pergerakan indeks.
Indeks sektor Konsumsi primer (-1,43%) turun di tengah tekanan aksi jual investor terhadap perusahaan konsumsi pasca UNVR yang melaporkan kinerja keuangan first half 2021 yang kurang memuaskan dimana terjadi penurunan dari sisi penjualan bersih maupun laba. Lesunya daya beli masyarakat yang berbanding terbalik dengan naiknya harga bahan baku menjadi faktor utama.
Leader:
TLKM, ARTO, BRPT, DMMX, MTDL
Laggard:
UNVR, BBRI, TOWR, ICBP, ANTM
Sementara itu, bursa Asia berpotensi melemah pada perdagangan hari ini setelah indeks saham di Wallstreet menghentikan penguatan dari rekor tertinggi sepanjang masanya.
Ekuitas di China tertekan karena tindakan keras pemerintah China pada sektor teknologi dan pendidikan dalam pengetatan peraturan yang belum pernah terjadi sebelumnya memaksa investor bersikap hati-hati.
Harga komoditas energi bervariasi di mana pelemahan pada harga minyak mentah sebesar 0,36% dan penguatan pada harga batubara sebesar 0,68%. Komoditas logam terkoreksi pasca penguatan panjang sejak pekan lalu dimana harga nikel turun -1,90% dan timah turun 1,31%.
Dari dalam negeri investor masih mencerna laporan keuangan paruh pertama 2021 dan perkembangan kasus Covid-19 sehingga secara sentimen IHSG berpeluang kembali tertekan di perdagangan hari ini.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak melemah namun tertahan di level support Moving Average 5 hari di kisaran 6.094. Indikator stochastic dan RSI menjenuh pada area dekat overbought. Arah pergerakan selanjutnya masih berpeluang menguat selama IHSG terpantau kuat di atas level support 6.090 dan MA5 di kisaran 6.094.
"Sehingga secara teknikal diperkirakan IHSG bergerak terkonsolidasi mencoba bertahan di zona positif pada rentan pergerakan 6.068-6.137," ujar Lanjar dalam risetnya, Rabu (28/7/2021). Dia pun lantas menyampaikan saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal, diantaranya adalah BBCA, BRPT, CTRA, ERAA, LPPF, MAPI, SILO, TPIA.
Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi 9,34 poin atau 0,15 persen ke level 6.097 setelah sempat optimis pada sesi perdagangan pertama. Saham UNVR, BBRI, TOWR, ICBP dan ANTM berbalik terkoreksi menjelang sesi kedua dan menjadi laggard pergerakan indeks.
Indeks sektor Konsumsi primer (-1,43%) turun di tengah tekanan aksi jual investor terhadap perusahaan konsumsi pasca UNVR yang melaporkan kinerja keuangan first half 2021 yang kurang memuaskan dimana terjadi penurunan dari sisi penjualan bersih maupun laba. Lesunya daya beli masyarakat yang berbanding terbalik dengan naiknya harga bahan baku menjadi faktor utama.
Leader:
TLKM, ARTO, BRPT, DMMX, MTDL
Laggard:
UNVR, BBRI, TOWR, ICBP, ANTM
Sementara itu, bursa Asia berpotensi melemah pada perdagangan hari ini setelah indeks saham di Wallstreet menghentikan penguatan dari rekor tertinggi sepanjang masanya.
Ekuitas di China tertekan karena tindakan keras pemerintah China pada sektor teknologi dan pendidikan dalam pengetatan peraturan yang belum pernah terjadi sebelumnya memaksa investor bersikap hati-hati.
Harga komoditas energi bervariasi di mana pelemahan pada harga minyak mentah sebesar 0,36% dan penguatan pada harga batubara sebesar 0,68%. Komoditas logam terkoreksi pasca penguatan panjang sejak pekan lalu dimana harga nikel turun -1,90% dan timah turun 1,31%.
Dari dalam negeri investor masih mencerna laporan keuangan paruh pertama 2021 dan perkembangan kasus Covid-19 sehingga secara sentimen IHSG berpeluang kembali tertekan di perdagangan hari ini.
(ind)