Susun Peta Jalan, Erick Tohir Pastikan Holding Geothermal Jalan Terus

Rabu, 28 Juli 2021 - 13:03 WIB
loading...
Susun Peta Jalan, Erick Tohir Pastikan Holding Geothermal Jalan Terus
Menteri BUMN Erick Thohir. FOTO/MNC Media
A A A
JAKARTA - Pemerintah memastikan holding geothermal tetap jalan guna mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Saat ini, peta jalan atau roadmap holding BUMN geothermal disusun untuk mewujudkan kehidupan ramah lingkungan atau eco lifestyle.

Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, 43 BUMN dan anak usahanya akan memiliki peta jalan masing-masing, namun tetap mendukung gagasan eco lifestyle untuk mewujudkan EBT hingga 2060 mendatang. Langkah itu sesuai dengan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jadi sama, di seluruh anak perusahaan ataupun Holding BUMN, yang sekarang jumlahnya tinggal 43 (perusahaan) yang dulu 143, itu kita pastikan masing-masing punya roadmap untuk bagaimana mendukung keputusan yang diambil oleh Bapak Presiden," ujar Erick, dalam gelaran Media Group News Summit Series: Indonesia Green Summit 2021, dikutip Rabu (28/7/2021).



Dia menegaskan, masing-masing perusahaan harus memiliki roadmap dan mempunyai tolak ukur yang membawahi gagasan eco lifestyle. "Masing-masing harus punya roadmap ke situ dan masing-masing punya tolak ukurnya, termasuk Pertamina dan turunannya," tutur dia.

Erick mencatat, saat ini terjadinya transisisi kelistrikan dari fosil ke energi terbarukan. PT PLN (Persero) pun menjadi perusahaan negara yang cukup dominan mendorong realisasi EBT hingga 2060. EBT sendiri akan dijalankan sesuai dengan perkembangan permintaan listrik di dalam negeri. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mencatat, pengembangan EBT memerlukan pertimbangan dari beberapa hal. Misalnya, keselarasan pasokan dan permintaan, potensi energi setempat, keekonomian, keandalan, ketahanan energi nasional, serta keberlanjutannya.



Dari sektor kelistrikan, saat ini tercatat sebesar 300 Terawatt hour (TWh) dengan kapasitas pembangkit terpasang sebesar 63 Gigawatt (GW). Dari porsi tersebut, masih terdapat pembangkit berbahan bakar fosil sebesar 21 GW yang merupakan bagian dari proyek 35 GW yang akan beroperasi sampai dengan perjanjian jual beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement/PPA) berakhir.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1250 seconds (0.1#10.140)