Kinerja Positif, PT Vale Cetak Laba 25,1 Juta Dolar AS pada Triwulan II 2021

Kamis, 29 Juli 2021 - 10:25 WIB
loading...
Kinerja Positif, PT...
PT Vale mencatat laba positif sebesar AS$25,1 juta atau Rp363 miliar pada triwulan kedua tahun 2021. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - PT Vale Indonesia Tbk ( PT Vale ) dan entitas anaknya mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang tidak diaudit untuk triwulan kedua tahun 2021 (2T21), Kamis (29/7/2021).

Grup mengirimkan 15.845 metrik ton (t) nikel matte dan mencatat penjualan sebesar AS$208,4 juta atau sekitar Rp3,01 triliun pada triwulan tersebut.

“Volume penjualan sekitar 7% lebih tinggi pada 2T21 dibandingkan pada 1T21, mengimbangi harga realisasi rata-rata yang lebih rendah pada triwulan tersebut,” kata CEO dan Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy.

"Kami menyelesaikan kegiatan pemeliharaan kritikal pada triwulan ini yang memungkinkan kami mencapai tingkat produksi seperti yang telah dipublikasikan sebelumnya. Saya mengakui kerja keras karyawan kami untuk terus memberikan hasil yang positif sambil mengelola COVID-19 secara efektif dalam operasi kami," tambah Fabriany.



Grup mencatat EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) sebesar AS$72,3 juta atau Rp1,04 triliun pada 2T21, lebih rendah dari yang tercatat pada 1T21 sebesar AS$88,9 juta atau Rp1,28 triliun, terutama disebabkan oleh biaya yang lebih tinggi dan harga realisasi rata-rata nikel yang lebih rendah.

Grup juga mencatat laba positif sebesar AS$25,1 juta atau Rp363 miliar pada 2T21, turun dari laba sebesar AS$33,7 juta Rp488 miliar pada 1T21 sejalan dengan penurunan EBITDA.

Namun, laba pada 1H21 sebesar AS$58,8 juta atau Rp851 miliar lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu ketika Grup mencatat laba sebesar AS$53,1 juta atau Rp769 miliar pada 1H20. Beban pokok pendapatan Grup pada 2T21 meningkat 13% menjadi AS$174,3 juta dari AS$154,8 juta pada 1T21.

Kinerja Positif, PT Vale Cetak Laba 25,1 Juta Dolar AS pada Triwulan II 2021


Dibandingkan dengan 1T21, konsumsi HSFO (High Sulfur Fuel Oil) per metrik ton nikel matte meningkat 22%, sementara konsumsi batubara turun 12%, mengimbangi HSFO yang lebih tinggi pada 2T21. Selama triwulan ini baik harga HSFO, diesel dan batubara mengalami peningkatan masing-masing sebesar 17%, 17% dan 10%.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2036 seconds (0.1#10.140)