Auto Kaya, Duit Miliaran Menanti Atlet Peraih Medali di Olimpiade
loading...
A
A
A
JAKARTA - Filipina meraih medali emas pertamanya di Tokyo minggu ini, menjadikan atlet angkat besi Filipina Hidilyn Diaz sebagai peraih medali emas Olimpiade pertama di negara itu.
Sebagai hadiah atas pencapaian bersejarahnya, Diaz dilaporkan akan menerima setidaknya 33 juta peso Filipina (sekitar USD600.000 atau sekira Rp8,6 miliar) dari Komisi Olah Raga Filipina, serta pengusaha papan atas negara itu. Konon, Diaz juga ditawari dua rumah dan penerbangan gratis seumur hidup.
Meski Komite Olimpiade Internasional tidak memberikan hadiah uang kepada para peraih medali, adalah hal yang umum jika para atlet yang sukses di gelaran olah raga paling bergengsi dunia itu mendapatkan banyak hadiah uang dari negara asalnya.
Mengutip CNBC, berikut adalah berapa banyak uang yang dapat dibawa pulang oleh peraih medali dari 12 negara, berdasarkan data yang dikumpulkan dari komite Olimpiade nasional, asosiasi olah raga, serta situs keuangan pribadi Money Under 30.
Negara Emas Perak Perunggu
Singapura USD737.000 USD369.000 USD184.000
Kazakhstan USD250.000 USD150.000 USD75.000
Malaysia USD236.000 USD71.000 USD24.000
Italia USD213.000 USD107.000 USD71.000
Filipina USD200.000 USD99.000 USD40.000
Hongaria USD168.000 USD126.000 USD96.000
Brasil USD49.000 USD29.000 USD20.000
Jepang USD45.000 USD18.000 USD9.000
AS USD37.500 USD22.500 USD15.000
Afsel USD37.000 USD19.000 USD7.000
Kanada USD16.000 USD12.000 USD8.000
Australia USD15.000 USD11.000 USD7.000
Dari nominalnya, atlet asal AS tampak menerima hadiah uang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan Singapura atau Malaysia. Namun, hal itu ternyata punya alasan tersendiri. Untuk diketahui, AS mengirim lebih dari 600 atlet untuk berkompetisi di Olimpiade Tokyo. Negara Adi Daya itu sejauh ini juga telah memenangi 11 emas, 11 perak, dan 9 perunggu.
Artinya, berkaitan dengan nilai hadiah uang yang disiapkan, masing-masing negara juga menyesuaikan dengan perhitungan berapa banyak medali yang bisa dikumpulkan para atletnya.
Selain itu, sebagian besar uang hadiah yang diperoleh para atlet Negeri Paman Sam itu juga tidak dikenakan pajak, kecuali bagi atlet yang melaporkan pendapatan kotor melebihi USD1 juta. Atlet AS juga menerima bentuk dukungan lain, termasuk asuransi kesehatan, akses ke fasilitas medis tingkat atas, dan bantuan biaya kuliah.
Di bagian lain, Singapura memberi penghargaan kepada peraih medali emasnya hampir 20 kali lebih banyak daripada pemain AS. Namun, Negara Kota itu juga hanya mengirim 23 atlet ke Tokyo. Selain itu, diketahui bahwa hadiah uang bagi para atletnya dikenakan pajak. Penerima beasiswa juga diminta untuk mengembalikan sebagian uang hadiahnya ke asosiasi olah raga nasional untuk pelatihan dan pengembangan di masa depan.
Bagaimana dengan Indonesia? Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diketahui juga menyiapkan bonus miliaran rupiah bagi 28 atlet nasional yang tengah berlaga di Olimpiade Tokyo. Mengutip Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, bonus yang disiapkan adalah Rp5 miliar untuk peraih medali emas, perak Rp2 miliar, dan perunggu Rp1 miliar.
Namun, masih ada sumber cuan lain bagi para atlet nasional, yang berasal para pengusaha. Crazy rich asal Malang Gilang Widya Pramana misalnya, menjanjikan bonus Rp500 juta bagi peraih medali emas, Rp250 juta untuk peraih perak dan Rp100 juta untuk peraih perunggu.
Sebagai hadiah atas pencapaian bersejarahnya, Diaz dilaporkan akan menerima setidaknya 33 juta peso Filipina (sekitar USD600.000 atau sekira Rp8,6 miliar) dari Komisi Olah Raga Filipina, serta pengusaha papan atas negara itu. Konon, Diaz juga ditawari dua rumah dan penerbangan gratis seumur hidup.
Meski Komite Olimpiade Internasional tidak memberikan hadiah uang kepada para peraih medali, adalah hal yang umum jika para atlet yang sukses di gelaran olah raga paling bergengsi dunia itu mendapatkan banyak hadiah uang dari negara asalnya.
Mengutip CNBC, berikut adalah berapa banyak uang yang dapat dibawa pulang oleh peraih medali dari 12 negara, berdasarkan data yang dikumpulkan dari komite Olimpiade nasional, asosiasi olah raga, serta situs keuangan pribadi Money Under 30.
Negara Emas Perak Perunggu
Singapura USD737.000 USD369.000 USD184.000
Kazakhstan USD250.000 USD150.000 USD75.000
Malaysia USD236.000 USD71.000 USD24.000
Italia USD213.000 USD107.000 USD71.000
Filipina USD200.000 USD99.000 USD40.000
Hongaria USD168.000 USD126.000 USD96.000
Brasil USD49.000 USD29.000 USD20.000
Jepang USD45.000 USD18.000 USD9.000
AS USD37.500 USD22.500 USD15.000
Afsel USD37.000 USD19.000 USD7.000
Kanada USD16.000 USD12.000 USD8.000
Australia USD15.000 USD11.000 USD7.000
Dari nominalnya, atlet asal AS tampak menerima hadiah uang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan Singapura atau Malaysia. Namun, hal itu ternyata punya alasan tersendiri. Untuk diketahui, AS mengirim lebih dari 600 atlet untuk berkompetisi di Olimpiade Tokyo. Negara Adi Daya itu sejauh ini juga telah memenangi 11 emas, 11 perak, dan 9 perunggu.
Artinya, berkaitan dengan nilai hadiah uang yang disiapkan, masing-masing negara juga menyesuaikan dengan perhitungan berapa banyak medali yang bisa dikumpulkan para atletnya.
Selain itu, sebagian besar uang hadiah yang diperoleh para atlet Negeri Paman Sam itu juga tidak dikenakan pajak, kecuali bagi atlet yang melaporkan pendapatan kotor melebihi USD1 juta. Atlet AS juga menerima bentuk dukungan lain, termasuk asuransi kesehatan, akses ke fasilitas medis tingkat atas, dan bantuan biaya kuliah.
Di bagian lain, Singapura memberi penghargaan kepada peraih medali emasnya hampir 20 kali lebih banyak daripada pemain AS. Namun, Negara Kota itu juga hanya mengirim 23 atlet ke Tokyo. Selain itu, diketahui bahwa hadiah uang bagi para atletnya dikenakan pajak. Penerima beasiswa juga diminta untuk mengembalikan sebagian uang hadiahnya ke asosiasi olah raga nasional untuk pelatihan dan pengembangan di masa depan.
Bagaimana dengan Indonesia? Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diketahui juga menyiapkan bonus miliaran rupiah bagi 28 atlet nasional yang tengah berlaga di Olimpiade Tokyo. Mengutip Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, bonus yang disiapkan adalah Rp5 miliar untuk peraih medali emas, perak Rp2 miliar, dan perunggu Rp1 miliar.
Namun, masih ada sumber cuan lain bagi para atlet nasional, yang berasal para pengusaha. Crazy rich asal Malang Gilang Widya Pramana misalnya, menjanjikan bonus Rp500 juta bagi peraih medali emas, Rp250 juta untuk peraih perak dan Rp100 juta untuk peraih perunggu.
(fai)