Mengawal Semua BUMN Adopsi Digitalisasi, Erick Thohir: Komitmen Saya Jelas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski mengakui belum semua perusahaan pelat merah mampu dan siap menjalankan transformasi digital dari hulu ke hilir. Menteri BUMN, Erick Thohir pun tidak menapikan sejumlah program berbasis digital sudah dijalankan sebagian perseroan negara.
Dia menegaskan, bukan tidak mungkin adopsi teknologi dan digitalisasi terjadi di hampir semua klaster BUMN. Hal itu pun akan terus dikawal.
Pemegang saham juga mendorong transformasi digital 4.0 untuk kesiapan penilaian digital di BUMN. Erick menegaskan komitmennya jelas, melaksanakan akselerasi digitalisasi guna menuju masa depan Indonesia yang lebih baik
"Komitmen saja jelas. Semua ikhtiar ini memerlukan komitmen bersama, hanya dengan bersinergi kita bisa membangun masyarakat digital untuk pemulihan dan kemajuan ekonomi dan sosial bangsa Indonesia di masa kini dan masa depan," kata dia.
Dalam gelaran Webinar Indonesia Forum, Erick pun membeberkan sejumlah program BUMN berbasis digital. Di sektor kesehatan dan farmasi, PT Bio Farma (Persero) telah menerapkan penggunaan big data dan artificial intelligence untuk proses bisnisnya.
Kemudian, PT Pupuk Indonesia dengan produk berbasis digital, E-materai dari Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). Disusul, Kementerian BUMN sudah memiliki platform E-commerce yaitu pasar digitalisasi UMKM (PaDi).
Selanjutnya, aplikasi Tanah Air Digital Exchange (Tadex) atau platform digital yang menghubungkan para penerbit dengan para pemasang iklan yang diterbitkan PT Telkom Indonesia (Persero).
Aplikasi PeduliLindungi hasil kerja sama antara Kemenkominfo, Kemenkes, Kementerian BUMN, dan BNPB. Aplikasi tersebut digunakan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Dimana, aplikasi membutuhkan partisipasi warga untuk saling membagikan data lokasinya.
"Berbagai solusi berbasis digitalisasi pun lahir dengan bersinergi, seperti Tanah Air Digital Exchange atau Tadex, platform publish share tematik buatan Telkom bekerja sama dengan dewan pers dan seluruh insan media, lalu ada aplikasi PeduliLindungi yang dikembangkan Telkom yang bekerja sama dengan Kominfo dan Kemenkes sebagai platform integrasi untuk kita dapat melakukan perjalanan," paparnya.
Dia menegaskan, bukan tidak mungkin adopsi teknologi dan digitalisasi terjadi di hampir semua klaster BUMN. Hal itu pun akan terus dikawal.
Pemegang saham juga mendorong transformasi digital 4.0 untuk kesiapan penilaian digital di BUMN. Erick menegaskan komitmennya jelas, melaksanakan akselerasi digitalisasi guna menuju masa depan Indonesia yang lebih baik
"Komitmen saja jelas. Semua ikhtiar ini memerlukan komitmen bersama, hanya dengan bersinergi kita bisa membangun masyarakat digital untuk pemulihan dan kemajuan ekonomi dan sosial bangsa Indonesia di masa kini dan masa depan," kata dia.
Dalam gelaran Webinar Indonesia Forum, Erick pun membeberkan sejumlah program BUMN berbasis digital. Di sektor kesehatan dan farmasi, PT Bio Farma (Persero) telah menerapkan penggunaan big data dan artificial intelligence untuk proses bisnisnya.
Kemudian, PT Pupuk Indonesia dengan produk berbasis digital, E-materai dari Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). Disusul, Kementerian BUMN sudah memiliki platform E-commerce yaitu pasar digitalisasi UMKM (PaDi).
Selanjutnya, aplikasi Tanah Air Digital Exchange (Tadex) atau platform digital yang menghubungkan para penerbit dengan para pemasang iklan yang diterbitkan PT Telkom Indonesia (Persero).
Aplikasi PeduliLindungi hasil kerja sama antara Kemenkominfo, Kemenkes, Kementerian BUMN, dan BNPB. Aplikasi tersebut digunakan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Dimana, aplikasi membutuhkan partisipasi warga untuk saling membagikan data lokasinya.
"Berbagai solusi berbasis digitalisasi pun lahir dengan bersinergi, seperti Tanah Air Digital Exchange atau Tadex, platform publish share tematik buatan Telkom bekerja sama dengan dewan pers dan seluruh insan media, lalu ada aplikasi PeduliLindungi yang dikembangkan Telkom yang bekerja sama dengan Kominfo dan Kemenkes sebagai platform integrasi untuk kita dapat melakukan perjalanan," paparnya.