Sandi Uno Garap Kepulauan Seribu Jadi Destinasi Wisata Berkualitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berharap Kepulauan Seribu bisa menjadi destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Pasalnya, Kepulauan Seribu memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan sehingga dapat menjadi destinasi yang menarik banyak wisatawan.
Sandiaga menerangkan, potensi wisata Kepulauan Seribu memiliki jumlah kunjungan pada tahun 2009 mencapai 662.000. Terbagi menjadi wisatawan mancanegara sebanyak 132.000 dan wisatawan Nusantara 530.000 kunjungan.
"Namun, Kepulauan Seribu masih banyak PR yang harus dikerjakan. Hanya 35 menit ke Kepulauan Seribu tapi kalau kita lihat masih belum kita bangun destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Menparekraf secara virtual, Rabu (4/8/2021).
Baca juga:Potret Ran Takahashi, Atlet Voli Jepang Viral Mirip Nicholas Saputra
Saat ini amenitas di Kepulauan Seribu terdiri dari 7 hotel resort, 661 homestay, 56 rumah makan, jaringan listrik, internet, dan air bersih. Di samping itu, Kepulauan Seribu juga memiliki cagar budaya, sarana snorkeling, diving, swimming, fishing, camping ground, outbound, dll.
Sandiaga menjelaskan salah satu strategi untuk menjadikan destinasi wisata yang berkualitas di Kepulauan Seribu yakni dengan pengembangan ekonomi kreatif (ekraf). Strategi pengembangan ekraf, menurut Sandiaga bisa dengan memperkuat ekosistem bisnis dan investasi, memperkuat ekosistem penumbuhkembangan usaha baru, hingga memperkuat pasar produk sektor ekraf.
"Nanti kita kerja sama dengan ADKI (Asosiasi Desa Kreatif Indonesia), kita membuat pasar produk sektor ekraf. Kalau di Kepulauan Seribu sendiri banyak sekali produk ekraf, terutama hasil laut. Nah pendekatan yang bisa dilakukan dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Ayo kita sama-sama saling mendukung," ujarnya.
Lebih lanjut, Sandiaga juga menjelaskan bahwa pengembangan wisata khususnya desa wisata di Kepulauan Seribu juga diperlukan pendekatan atraksi, kolaborasi, aksesibilitas, pemanfaatan dana desa, amenitas, dan digitalisasi.
"Saya sudah bolak-balik ke Pulau Tidung, Kelapa, dan Sebira. Ini luar biasa potensinya. Jadi kita tinggal kolaborasi, ada dana desa, dana kelurahan, jadi kita dorong pakai digitalisasi. Selain itu, di desa wisata ini kita fokuskan untuk coaching, supervisi, ada mentoring juga, dan evaluasi. Jadi semua tugasnya saling mengevaluasi agar SDM juga bisa maju dan berkembang. Nah kuncinya entrepreneurship, wirausaha, kita ingin hadirkan SDM mandiri melalui wirausaha," jelas Sandiaga.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan upaya percepatan pengembangan Kepulauan Seribu dan percepatan pengembangan Kepulauan Seribu salah satunya berupa pengembangan zona pemanfaatan Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS) wilayah laut dangkal, dan standardisasi pembangunan yang dipersyaratkan.
Sandiaga menerangkan, potensi wisata Kepulauan Seribu memiliki jumlah kunjungan pada tahun 2009 mencapai 662.000. Terbagi menjadi wisatawan mancanegara sebanyak 132.000 dan wisatawan Nusantara 530.000 kunjungan.
"Namun, Kepulauan Seribu masih banyak PR yang harus dikerjakan. Hanya 35 menit ke Kepulauan Seribu tapi kalau kita lihat masih belum kita bangun destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Menparekraf secara virtual, Rabu (4/8/2021).
Baca juga:Potret Ran Takahashi, Atlet Voli Jepang Viral Mirip Nicholas Saputra
Saat ini amenitas di Kepulauan Seribu terdiri dari 7 hotel resort, 661 homestay, 56 rumah makan, jaringan listrik, internet, dan air bersih. Di samping itu, Kepulauan Seribu juga memiliki cagar budaya, sarana snorkeling, diving, swimming, fishing, camping ground, outbound, dll.
Sandiaga menjelaskan salah satu strategi untuk menjadikan destinasi wisata yang berkualitas di Kepulauan Seribu yakni dengan pengembangan ekonomi kreatif (ekraf). Strategi pengembangan ekraf, menurut Sandiaga bisa dengan memperkuat ekosistem bisnis dan investasi, memperkuat ekosistem penumbuhkembangan usaha baru, hingga memperkuat pasar produk sektor ekraf.
"Nanti kita kerja sama dengan ADKI (Asosiasi Desa Kreatif Indonesia), kita membuat pasar produk sektor ekraf. Kalau di Kepulauan Seribu sendiri banyak sekali produk ekraf, terutama hasil laut. Nah pendekatan yang bisa dilakukan dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Ayo kita sama-sama saling mendukung," ujarnya.
Lebih lanjut, Sandiaga juga menjelaskan bahwa pengembangan wisata khususnya desa wisata di Kepulauan Seribu juga diperlukan pendekatan atraksi, kolaborasi, aksesibilitas, pemanfaatan dana desa, amenitas, dan digitalisasi.
"Saya sudah bolak-balik ke Pulau Tidung, Kelapa, dan Sebira. Ini luar biasa potensinya. Jadi kita tinggal kolaborasi, ada dana desa, dana kelurahan, jadi kita dorong pakai digitalisasi. Selain itu, di desa wisata ini kita fokuskan untuk coaching, supervisi, ada mentoring juga, dan evaluasi. Jadi semua tugasnya saling mengevaluasi agar SDM juga bisa maju dan berkembang. Nah kuncinya entrepreneurship, wirausaha, kita ingin hadirkan SDM mandiri melalui wirausaha," jelas Sandiaga.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan upaya percepatan pengembangan Kepulauan Seribu dan percepatan pengembangan Kepulauan Seribu salah satunya berupa pengembangan zona pemanfaatan Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS) wilayah laut dangkal, dan standardisasi pembangunan yang dipersyaratkan.