BRI Cetak Laba Rp12,54 Triliun di Semester I-2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) sepanjang paruh pertama tahun ini membukukan laba bersih konsolidasi mencapai Rp12,54 triliun, meningkat sebesar 22,93% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh kredit mikro BRI yang tercatat Rp366,56 triliun, tumbuh 17% (yoy) pada semester I-2021.
"Ini membuat laba bersih BRI sebesar Rp 12,54 triliun, tumbuh 22,93% (yoy)," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/8/2021).
Baca juga:Marahnya China saat AS Jual Senjata Besar-besaran ke Taiwan
Hingga akhir Kuartal II-2021, penyaluran kredit BRI tercatat mencapai Rp929,40 triliun. Angka ini tercatat tumbuh positif dibandingkan penyaluran kredit BRI pada akhir Kuartal II-2020 sebesar Rp922,97 triliun.
Sunarso menjelaskan bahwa kredit mikro memiliki komposisi sebesar 39,44% dari total penyaluran kredit. Komposisi itu sejalan dengan angka yang ditarget.
"Hal ini on track terutama menuju kredit mikro yang kita cita-citakan 45% dari total portofolio kredit 2025," jelasnya.
Kemudian kredit konsumermasih tumbuh 3,54% menjadi Rp 145,94 triliun di akhir Juni 2021. Angka itu merupakan capai tertinggi sepanjang sejarah kredit konsumer BRI. Adapun kredit untuk segmen SME menembus Rp236,82 triliun dan kredit korporasi menjadi Rp180,38 triliun.
Baca juga:Sinar UV-C Bantu Kurangi Risiko Transmisi Virus di Dalam Ruang
Sunarso menambahkan, terjadi peningkatan porsi kredit UMKM menjadi 80,62% dibandingkan tahun lalu masih 78,58%. "Porsi ini terus ditingkatkan sampai 85% pada 2025," jelasnya.
Pertumbuhan kredit yang positif disertai membaiknya kinerja cost of fund membuat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BRI tumbuh signifikan. Hingga akhir Juni 2021, NII BRI berhasil tumbuh 28,70% atau sebesar Rp47,73 triliun.
"Ini membuat laba bersih BRI sebesar Rp 12,54 triliun, tumbuh 22,93% (yoy)," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/8/2021).
Baca juga:Marahnya China saat AS Jual Senjata Besar-besaran ke Taiwan
Hingga akhir Kuartal II-2021, penyaluran kredit BRI tercatat mencapai Rp929,40 triliun. Angka ini tercatat tumbuh positif dibandingkan penyaluran kredit BRI pada akhir Kuartal II-2020 sebesar Rp922,97 triliun.
Sunarso menjelaskan bahwa kredit mikro memiliki komposisi sebesar 39,44% dari total penyaluran kredit. Komposisi itu sejalan dengan angka yang ditarget.
"Hal ini on track terutama menuju kredit mikro yang kita cita-citakan 45% dari total portofolio kredit 2025," jelasnya.
Kemudian kredit konsumermasih tumbuh 3,54% menjadi Rp 145,94 triliun di akhir Juni 2021. Angka itu merupakan capai tertinggi sepanjang sejarah kredit konsumer BRI. Adapun kredit untuk segmen SME menembus Rp236,82 triliun dan kredit korporasi menjadi Rp180,38 triliun.
Baca juga:Sinar UV-C Bantu Kurangi Risiko Transmisi Virus di Dalam Ruang
Sunarso menambahkan, terjadi peningkatan porsi kredit UMKM menjadi 80,62% dibandingkan tahun lalu masih 78,58%. "Porsi ini terus ditingkatkan sampai 85% pada 2025," jelasnya.
Pertumbuhan kredit yang positif disertai membaiknya kinerja cost of fund membuat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BRI tumbuh signifikan. Hingga akhir Juni 2021, NII BRI berhasil tumbuh 28,70% atau sebesar Rp47,73 triliun.
(uka)