PLTU Barru 2 Sukses Laksanakan Tahapan Backfeeding

Sabtu, 07 Agustus 2021 - 10:44 WIB
loading...
A A A


Dimulainya pekerjaan konstruksi yaitu pada saat lahan yang telah dibebaskan oleh PLN dan kemudian diserahkan kepada pihak kontraktor pelaksana. Kontraktor diberikan waktu kurang lebih tujuh bulan untuk melakukan persiapan sebelum dimulainya pekerjaan pondasi.

Pada kertas monitoring yang ia tunjukkan, PLTU Barru 2 memulai pekerjaan pondasi pada trisemester akhir tahun 2018. Pekerjaan pondasi memerlukan waktu kurang lebih 7 bulan. Selanjutnya steel structure atau penyusunan rangka baja, mulai di rakit dipertengahan tahun 2019 dan lanjut pekerjaan perakitan mesin pembangkit.

Devi menjelaskan, target awal penerimaan daya dari sistem dilaksanakan tahun 2020 dikarenakan pandemi covid-19, baru dapat dilaksanakan tanggal 31 Juli.

"Alhamdulillah pekerjaan Gardu Induk (GI) 150kV Barru (ext) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Barru Incomer telah bertegangan sehingga kami bisa melanjutkan pengujian masing - masing komponen (sub-system) setelah itu pengujian koordinasi fungsi komponen (system) yang memerlukan tegangan dari sistem kelistrikan yang ada," ungkapnya.

Tantangan dalam pekerjaan kali ini jauh lebih rumit, bukan hanya tantangan dari segi teknis dan sosial tetapi ada pandemi yang menyebabkan ia bersama tim perlu membuat schedule atau jadwal ulang untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Terdapat 7 milestone yang perlu dilewati setelah ini.

Milestone yang terdekat adalah Boiler Hydrostatic Test atau pengujian pipa katel uap (boiler) dengan air tekanan tinggi yang rencananya dilaksanakan satu bulan setelah backfeeding. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan sambungan las pipa-pipa boiler dan kualitas pipa boiler dalam kondisi baik dengan ditandai tidak adanya kebocoran air.



"Pada momen-momen pengujian seperti ini rasanya dada saya sesak dan sering kali keringat dingin keluar karena jika ada sedikit kesalahan pada saat pemasangan maka kami harus membongkar ulang dan mengecek kembali satu demi satu item pekerjaan yang telah terpasang, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk pekerjaan ini selesai," tambah Devi.

Belum selesai sampai disitu, pihaknya masih harus melaksanakan 5 milestone lagi seperti pertama kali boiler mengeluarkan uap dan uap yang dihasilkan masuk ke turbin untuk memutarkan turbin dan generator sehingga listrik dapat diproduksi. Selanjutnya mencoba tes sinkron generator dengan sistem kelistrikan Sulbagsel, serta pengujian keandalan pembangkit di mana pembangkit harus terus beroperasi tanpa henti untuk pertama kalinya selama 72 jam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2778 seconds (0.1#10.140)