Erick Thohir Beri 2 Tugas Ini Bagi Direksi Baru Garuda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menetapkan dua tugas utama bagi manajemen emiten penerbangan pelat merah untuk memperkuat fundamental bisnisnya.
Pertama, manajemen Garuda Indonesia diminta melakukan perubahan model bisnis dengan fokus pada layanan penerbangan domestik. Kedua, melakukan negosiasi dengan lessor atau perusahaan penyewa pesawat.
Untuk tahap ini, negosiasi dilakukan dengan lessor yang memiliki hubungan business to business (B2B) dan lessor yang tersangkut kasus hukum.
"Ini momen bagi Garuda Indonesia untuk bersih-bersih dari permasalahan keuangan dan kinerja operasional, serta menata kembali fundamental bisnisnya. Setiap prosesnya akan saya kawal penuh," tegas Erick, Jumat (13/8/2021).
Pemegang saham dan manajemen Garuda Indonesia memang sudah mengambil keputusan untuk mengembalikan sejumlah armada pesawat ke perusahaan penyewa. Saat ini, maskapai penerbangan nasional itu hanya mengoperasikan sekitar 53 pesawat saja.
Dikutip dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 11 Juni 2021, lalu manajemen Garuda menyebutkan bahwa sebelumnya maskapai mengoperasikan sebanyak 142 armada.
Dari 142 armada tersebut, sebanyak 136 pesawat berstatus sewa dan 6 pesawat milik Garuda. Adapun jenis pesawat tersebut terdiri dari Boeing 777-300, Boeing 737-800, Boeing 737-8 Max, Airbus A330-200, Airbus A330-300, Airbus A330-900, CRJ1000 NextGen, dan ATR 72-600.
Pertama, manajemen Garuda Indonesia diminta melakukan perubahan model bisnis dengan fokus pada layanan penerbangan domestik. Kedua, melakukan negosiasi dengan lessor atau perusahaan penyewa pesawat.
Untuk tahap ini, negosiasi dilakukan dengan lessor yang memiliki hubungan business to business (B2B) dan lessor yang tersangkut kasus hukum.
"Ini momen bagi Garuda Indonesia untuk bersih-bersih dari permasalahan keuangan dan kinerja operasional, serta menata kembali fundamental bisnisnya. Setiap prosesnya akan saya kawal penuh," tegas Erick, Jumat (13/8/2021).
Pemegang saham dan manajemen Garuda Indonesia memang sudah mengambil keputusan untuk mengembalikan sejumlah armada pesawat ke perusahaan penyewa. Saat ini, maskapai penerbangan nasional itu hanya mengoperasikan sekitar 53 pesawat saja.
Dikutip dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 11 Juni 2021, lalu manajemen Garuda menyebutkan bahwa sebelumnya maskapai mengoperasikan sebanyak 142 armada.
Dari 142 armada tersebut, sebanyak 136 pesawat berstatus sewa dan 6 pesawat milik Garuda. Adapun jenis pesawat tersebut terdiri dari Boeing 777-300, Boeing 737-800, Boeing 737-8 Max, Airbus A330-200, Airbus A330-300, Airbus A330-900, CRJ1000 NextGen, dan ATR 72-600.
(fai)