Deretan Pemimpin Negara Gajinya Rela Dipotong Bantu Atasi Pandemi

Rabu, 18 Agustus 2021 - 13:55 WIB
loading...
Deretan Pemimpin Negara Gajinya Rela Dipotong Bantu Atasi Pandemi
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badai Corona yang merenggut jutaan nyawa manusia dan meluluhlantakan ekonomi hingga ketidakpastian hidup. Baik pekerja maupun pelaku usaha dan jasa menjadi korban terdampak dari serangan bertubi-tubi virus mematikan ini sejak awal 2020.

Gelapnya medan pertempuran menghadapi tingginya lonjakan virus dan kemerosotan ekonomi, mendorong sejumlah pemimpin negara di dunia menghadirkan seberkas cahaya dengan upaya memotong gaji/penghasilan mereka. Pemangkasan atas pembayaran periodik para petinggi negara yang seringkali berjumlah fantastis ini menjadi harapan bagi penanganan pandemi yang merogoh kocek cukup besar.



Mengutip berbagai sumber luar negeri, Rabu (18/8/2021), berikut adalah deretan pemimpin negara yang dipotong gajinya sepanjang pandemi Covid-19.

1. Jacinda Ardern, Presiden Selandia Baru
Pemimpin wanita ini rela memotong 20% gajinya selama 6 bulan agar digunakan untuk solidaritas terhadap kalangan yang terdampak wabah virus corona.

Tak ayal aksi Ardern ini diikuti para menteri di bawahnya yang turut memangkas gaji bulanannya untuk periode yang sama.

Pada April 2020, Ardern mengatakan bahwa politisi beserta jajaran pemerintah 'yang dibayar paling tinggi' penting untuk menunjukkan solidaritas dan kepemimpinan mereka terhadap para pekerja yang kehilangan mata pencaharian.

Gaji Ardern dipotong $47.104 atau setara Rp739,8 juta (Kurs Jisdor 15 April 2020: Rp15.707). Sementara menterinya dipotong minimal NZD26.900 atau setara Rp250,7 juta (Kurs Exchange Rates: Rp9.323). Ini belum termasuk sejumlah pejabat lain yang menaikkan potongan gajinya.

2. Halimah Yacob, Presiden Singapura
Presiden Halimah beserta jajaran kabinetnya memangkas gaji mereka untuk membantu negara mengatasi pandemi.

Adapun pemotongan gaji dilakukan selama 1 bulan Februari 2020 dan diperpanjang 2 bulan setelahnya. Tak hanya eksekutif, semua anggota parlemen juga menerima pemotongan gaji selama total bulan. Wakil Perdana Menteri Hang Swee Keat saat itu mengatakan: "Di masa krisis inilah karakter sejati suatu bangsa dapat dilihat. Mari kita hadapi ini bersama-sama."



3. Cyril Ramaphosa, Presiden Afrika Selatan
Pemimpin Afrika Selatan dan seluruh kabinetnya telah memotong gaji mereka sebesar 33% selama tiga bulan untuk berkontribusi membantu negara mengatasi pandemi Covid-19 pada April 2020.

“Untuk mendukung upaya ini, kami telah memutuskan bahwa presiden, wakil presiden, menteri dan wakil menteri masing-masing akan memotong sepertiga dari gaji mereka selama tiga bulan ke depan,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, kata Cyril, (10/4/2020). Cyril juga mendesak pejabat publik dan eksekutif perusahaan besar lainnya untuk membuat gerakan serupa agar lebih meningkatkan jangkauan upaya nasional ini.

4. Moon Jae-In, Presiden Korea Selatan.
Pemimpin Korsel beserta para pejabat tinggi pemerintahan memangkas 30 persen gaji mereka selama 4 bulan pada Maret 2020 lalu. Potongan tersebut dikembalikan ke kas negara untuk membantu pembiayaan karantina dan dukungan finansial bagi rakyat Korsel yang terdampak.

5. Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia
Yassin yang baru saja mengundurkan diri beberapa hari lalu ini dilaporkan pernah memotong gajinya selama dua bulan sejak Maret 2020 untuk membantu penangangan pandemi di Malaysia.
Langkah ini berlaku juga bagi seluruh menteri dan wakilnya di kabinet pemerintahan Negeri Jiran.

6. Frank Bainimarama, Perdana Menteri Fiji
Aksi serupa juga dilakukan oleh Perdana Menteri Fiji bersama para pejabat tinggi negaranya.
Pemotongan gaji dalam jumlah yang berbeda ini dilakukan sebagai donasi dalam perjuangan melawan pandemi. Sementara khusus PM Fiji akan dipotong sebesar 10 persen gajinya selama 6 bulan sejak Maret 2020.

7. Peter Mutharika, Presiden Malawi
Peter bersama para anggota kabinetnya yang berjumlah 32 telah memotong 10 persen gaji mereka.
Langkah ini dilakukan sejak April 2020 untuk meredam lonjakan ongkos penanganan Covid-19 di negaranya.

“Saya juga mengarahkan bagian keuangan untuk melakukan hal berikut. Pertama, mengurangi gaji presiden, menteri kabinet, dan wakil menteri sebesar 10 persen selama tiga bulan dan mengerahkan sumber daya untuk memerangi berbagai Corona, ”kata Mutharika, pada Maret 2020.

8. Narendra Modi, Perdana Menteri India
Semua pemerintah baik presiden, wakil, menteri, wakil menteri, anggota parlemen dipotong gajinya sebesar 30 persen selama 1 tahun lamanya.

Adapun potongan ini disumbangkan untuk memperkuat anggaran penanganan Covid-19 di negaranya sejak April 2020. "Kita tidak boleh capek. Kita harus selesaikan misi ini agar menang melawan Covid-19," kata PM India.

9. Uhuru Kenyatta, Presiden Kenya
Presiden Kenya dan wakilnya rela memotong gaji mereka sebesar 80% untuk berperang melawan pandemi. Sementara menteri dan wakilnya menerima pemotongan sebesar 20-30% pada tahun 2020 lalu.

10. Édouard Ngirente, Perdana Menteri Rwanda
Ngirente dan jajaran kabinetnya menunjukan solidaritas dnegan memotong gajinya sebesar 10% pada April 2020

“Dalam hal perang melawan Covid-19, dan dalam solidaritas dengan warga Rwanda yang paling terkena dampak, Pemerintah Rwanda telah memutuskan bahwa semua anggota kabinet, sekretaris tetap, kepala lembaga publik dan pejabat senior lainnya akan kehilangan satu bulan gaji (April),” kata Ngirente melalui pernyataan.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2350 seconds (0.1#10.140)