Bijak Mengatur Keuangan dan Berinvestasi Sejak Dini
loading...

Digibank by DBS menyelenggarakan #4Better Festival secara virtual, Minggu (29/8). Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Kedisiplinan dalam mengatur dan merencanakan keuangan sangat penting. Selain agar tidak terperosok ke dalam gaya hidup boros atau konsumtif berlebihan yang memicu kondisi 'besar pasak daripada tiang', juga untuk menyiapkan dana masa depan dengan menabung atau berinvestasi .
Presenter sekaligus pengusaha Ivan Gunawan pada acara #4Better Festival yang digelar oleh digibank by DBS, Minggu (29/8) menegaskan, pengeluaran harus diupayakan lebih sedikit dari pemasukan. Untuk itu, dalam merencanakan dan mengalokasikan belanja kebutuhan juga harus benar-benar mempertimbangkan kondisi dan kemampuan keuangan.
"Sering terjadi kan uang masuk (dari gaji bulanan), kebutuhan banyak, tanggal 5 sudah habis. Makanya, jangan rencanakan kebutuhan yang banyak tapi keuangan nggak cukup. Ingat kita hidup harus napak bumi, harus bisa berdiri dengan kaki kita sendiri," ujarnya, dikutip Selasa (31/8/2021).
Menurut Ivan, punya uang banyak mungkin bisa membuat orang bahagia, tapi setiap orang punya standar kebahagiaan masing-masing. Hal yang penting, kata dia, jalani hidup sesuai kemampuan dan usahakan untuk berinvestasi.
"Investasi sejak dini supaya nanti di usia tertentu kita bisa menikmati hasilnya, mungkin bisa keliling dunia, ke mana-mana mudah. Aku percaya banget sama yang namanya khayalan karena itu bisa membangun afirmasi positif, untuk menyemangati," tutur pria yang juga seorang desainer itu.
Pada kesempatan yang sama, Managing Director dan Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia, Leo Koesmanto mengatakan, saat ini ada beragam pilihan investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, kripto. Dia mengingatkan, penting bagi masyarakat untuk memahami terlebih dulu sebelum memutuskan untuk memilih suatu produk investasi. "Kalau investasi itu ke sesuatu yang kita mengerti. Kalau kita nggak ngerti itu namanya berjudi," tandasnya.
Leo juga menekankan pentingnya diversifikasi dan menyeimbangkan portofolio dalam berinvestasi. "Portofolio diseimbangkan, jangan semua yang berisiko tinggi dan jangan taruh semua di satu keranjang," tukasnya.
Head of Investment Product & Advisory PT Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo menambahkan, kripto memang menjadi fenomena yang sempat menggelegar dan banyak yang tertarik untuk investasi kripto. Namun, senada Leo, Djoko juga menegaskan bahwa dalam berinvestasi harus mengerti dulu.
"Jangan tertarik hanya karena ikut-ikutan dan melihat orang lain untung. Investasi kripto dan apapun bagus sepanjang kita mengerti, dan sesuaikan dengan profil risiko dari orang tersebut. Sehingga, kalau ada perubahan dari ekspektasi jadinya tidak kaget. Sebaiknya juga melakukan diversifikasi produk investasi," paparnya.
Presenter sekaligus pengusaha Ivan Gunawan pada acara #4Better Festival yang digelar oleh digibank by DBS, Minggu (29/8) menegaskan, pengeluaran harus diupayakan lebih sedikit dari pemasukan. Untuk itu, dalam merencanakan dan mengalokasikan belanja kebutuhan juga harus benar-benar mempertimbangkan kondisi dan kemampuan keuangan.
"Sering terjadi kan uang masuk (dari gaji bulanan), kebutuhan banyak, tanggal 5 sudah habis. Makanya, jangan rencanakan kebutuhan yang banyak tapi keuangan nggak cukup. Ingat kita hidup harus napak bumi, harus bisa berdiri dengan kaki kita sendiri," ujarnya, dikutip Selasa (31/8/2021).
Menurut Ivan, punya uang banyak mungkin bisa membuat orang bahagia, tapi setiap orang punya standar kebahagiaan masing-masing. Hal yang penting, kata dia, jalani hidup sesuai kemampuan dan usahakan untuk berinvestasi.
"Investasi sejak dini supaya nanti di usia tertentu kita bisa menikmati hasilnya, mungkin bisa keliling dunia, ke mana-mana mudah. Aku percaya banget sama yang namanya khayalan karena itu bisa membangun afirmasi positif, untuk menyemangati," tutur pria yang juga seorang desainer itu.
Pada kesempatan yang sama, Managing Director dan Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia, Leo Koesmanto mengatakan, saat ini ada beragam pilihan investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, kripto. Dia mengingatkan, penting bagi masyarakat untuk memahami terlebih dulu sebelum memutuskan untuk memilih suatu produk investasi. "Kalau investasi itu ke sesuatu yang kita mengerti. Kalau kita nggak ngerti itu namanya berjudi," tandasnya.
Leo juga menekankan pentingnya diversifikasi dan menyeimbangkan portofolio dalam berinvestasi. "Portofolio diseimbangkan, jangan semua yang berisiko tinggi dan jangan taruh semua di satu keranjang," tukasnya.
Head of Investment Product & Advisory PT Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo menambahkan, kripto memang menjadi fenomena yang sempat menggelegar dan banyak yang tertarik untuk investasi kripto. Namun, senada Leo, Djoko juga menegaskan bahwa dalam berinvestasi harus mengerti dulu.
"Jangan tertarik hanya karena ikut-ikutan dan melihat orang lain untung. Investasi kripto dan apapun bagus sepanjang kita mengerti, dan sesuaikan dengan profil risiko dari orang tersebut. Sehingga, kalau ada perubahan dari ekspektasi jadinya tidak kaget. Sebaiknya juga melakukan diversifikasi produk investasi," paparnya.
Lihat Juga :