Praktisi IT: Kondisi Kenormalan Baru Terbentuk dengan Sendirinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang praktisi IT dari Makassar Canny Watae mengungkapkan bahwa kondisi kenormalan baru (new normal) bukan dibentuk atau diciptakan. Tatanan itu menurutnya terbentuk dengan sendirinya.
Menurut dia, regulasi yang dibuat hanya mempermantap terciptanya kondisi Kenormalan Baru. "Regulasi itu hanya mengikuti sehingga bisa benar-benar mantab lalu menjadi kondisi normal yang baru. Jadi Kenormalan Baru itu suatu kondisi yang bukan datangnya dari ranah kesehatan dan tidak bisa dimasukkan dalam ranah kesehatan itu sendiri," ungkapnya kepada SINDO MEDIA di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Situasi ini, memaksa masyarakat menggunakan teknologi informasi dalam menunaikan berbagai aktivitas keseharian. “Seperti anak sekolah yang harus mengerjakan tugas sekolah dari rumah, ibu-ibu yang menjadi lebih sering pesan makanan dari rumah, orang-orang kantor yang meeting dari rumah. Itu semua berkontribusi meningkatkan melek teknologi informasi di sisi masyarakat," ungkapnya.
(Baca Juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Pengusaha Dituntut Kreatif untuk Survive)
Sedangkan untuk operator seluler, era ini dinilai sebagai masa panen. Dalam antisipasi tren normal, jauh sebelum ini sudah perkirakan permintaan trafik data akan naik, melebihi permintaan trafik suara (panggil voice konvensional). Wabah Covid-19 ini menurutnya membuat proyeksi beberapa tahun lalu itu menjadi luput. "Ternyata menjadi lebih tinggi dari proyeksi. Dan, sebagaimana lumrahnya manusia, semakin mudah sesuatu dilakukan maka semakin bertahan pada cara itu. Maka, pascawabah ini nanti, permintaan trafik data akan lebih tinggi dari situasi normal yang sebelumnya," ujar dia.
Selama wabah masih menghantui, kreator-kreator aplikasi mendapat tantangan baru bagaimana membuat perangkat aplikatif yang mampu melayani publik dengan sentuhan minimal. “Contoh keran air otomatis, pembacaan suhu tubuh jarak jauh, air purifier (pembersih udara, pembunuh kuman khususnya di ruangan ber AC) dan sebagainya. Kalau dari segi perangkat teknologi IT-nya, semisal server, database, dan sebagainya itu sudah siap secara teknologi sejak 5-10 tahun lalu. Saat inilah eksekusi optimalnya," kata dia.
Menurut dia, regulasi yang dibuat hanya mempermantap terciptanya kondisi Kenormalan Baru. "Regulasi itu hanya mengikuti sehingga bisa benar-benar mantab lalu menjadi kondisi normal yang baru. Jadi Kenormalan Baru itu suatu kondisi yang bukan datangnya dari ranah kesehatan dan tidak bisa dimasukkan dalam ranah kesehatan itu sendiri," ungkapnya kepada SINDO MEDIA di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Situasi ini, memaksa masyarakat menggunakan teknologi informasi dalam menunaikan berbagai aktivitas keseharian. “Seperti anak sekolah yang harus mengerjakan tugas sekolah dari rumah, ibu-ibu yang menjadi lebih sering pesan makanan dari rumah, orang-orang kantor yang meeting dari rumah. Itu semua berkontribusi meningkatkan melek teknologi informasi di sisi masyarakat," ungkapnya.
(Baca Juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Pengusaha Dituntut Kreatif untuk Survive)
Sedangkan untuk operator seluler, era ini dinilai sebagai masa panen. Dalam antisipasi tren normal, jauh sebelum ini sudah perkirakan permintaan trafik data akan naik, melebihi permintaan trafik suara (panggil voice konvensional). Wabah Covid-19 ini menurutnya membuat proyeksi beberapa tahun lalu itu menjadi luput. "Ternyata menjadi lebih tinggi dari proyeksi. Dan, sebagaimana lumrahnya manusia, semakin mudah sesuatu dilakukan maka semakin bertahan pada cara itu. Maka, pascawabah ini nanti, permintaan trafik data akan lebih tinggi dari situasi normal yang sebelumnya," ujar dia.
Selama wabah masih menghantui, kreator-kreator aplikasi mendapat tantangan baru bagaimana membuat perangkat aplikatif yang mampu melayani publik dengan sentuhan minimal. “Contoh keran air otomatis, pembacaan suhu tubuh jarak jauh, air purifier (pembersih udara, pembunuh kuman khususnya di ruangan ber AC) dan sebagainya. Kalau dari segi perangkat teknologi IT-nya, semisal server, database, dan sebagainya itu sudah siap secara teknologi sejak 5-10 tahun lalu. Saat inilah eksekusi optimalnya," kata dia.
(fai)