Hasil RUPSLB Putuskan Kencana Energi Bagi Dividen USD1 juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Kencana Energi Lestari Tbk (perseroan) mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) . Wakil Direktur Utama Wilson Maknawi mengatakan sisa laba bersih sebesar USD7,6 juta dialokasikan sebagai laba ditahan.
Perseroan menilai, pada 2020 ekonomi nasional terguncang pandemi Covid-19. Meskipun demikian, pendapatan perseroan meningkat 7,2% menjadi USD25,3 juta dibandingkan tahun sebelumnya USD23,6 juta.
"Sebesar USD1.000.000, atau 11,57% dari laba akan digunakan untuk membayar dividen tunai, sedangkan sisanya sebesar USD7.643.614 akan dialokasikan sebagai laba ditahan atau operasional perseroan," kata Wilson di Jakarta, Rabu (1/9/2021).
Salah satu faktor pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan produksi listrik perseroan sebesar 2 kali lipat selama 2020. Produksi itu mampu menggenjot laba bersih 136,9% menjadi USD8,6 juta.
“Kinerja keuangan pada 2020 menunjukkan perseroan mampu menghadapi pandemi Covid-19,” bebernya.
Dia menambahkan, dari sisi produksi perseroan telah mengembangkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Pakkat di Sumatera Utara berkapasitas 18 megawatt (MW). PLTA ini dikembangkan oleh anak usaha, PT Energy Sakti Sentosa (ESS). Selain itu, perseroan melalui anak usaha, PT Bangun Tirta Lestari (BLT), mengembangkan PLTA Air Putih di Bengkulu.
Sebelumnya, BLT telah memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD40 juta dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Dana hasil pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai aset eksisting PLTA Air Putih dengan kapasitas 3x7 MW yang berlokasi di Desa Ladang, Palembang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Bengkulu.
Perseroan menilai, pada 2020 ekonomi nasional terguncang pandemi Covid-19. Meskipun demikian, pendapatan perseroan meningkat 7,2% menjadi USD25,3 juta dibandingkan tahun sebelumnya USD23,6 juta.
"Sebesar USD1.000.000, atau 11,57% dari laba akan digunakan untuk membayar dividen tunai, sedangkan sisanya sebesar USD7.643.614 akan dialokasikan sebagai laba ditahan atau operasional perseroan," kata Wilson di Jakarta, Rabu (1/9/2021).
Salah satu faktor pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan produksi listrik perseroan sebesar 2 kali lipat selama 2020. Produksi itu mampu menggenjot laba bersih 136,9% menjadi USD8,6 juta.
“Kinerja keuangan pada 2020 menunjukkan perseroan mampu menghadapi pandemi Covid-19,” bebernya.
Dia menambahkan, dari sisi produksi perseroan telah mengembangkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Pakkat di Sumatera Utara berkapasitas 18 megawatt (MW). PLTA ini dikembangkan oleh anak usaha, PT Energy Sakti Sentosa (ESS). Selain itu, perseroan melalui anak usaha, PT Bangun Tirta Lestari (BLT), mengembangkan PLTA Air Putih di Bengkulu.
Sebelumnya, BLT telah memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD40 juta dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Dana hasil pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai aset eksisting PLTA Air Putih dengan kapasitas 3x7 MW yang berlokasi di Desa Ladang, Palembang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Bengkulu.
(uka)