Cuan! Laba Induk Usaha Indomaret Meroket 760% di Kuartal II/2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal II/2021. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, Perseroan meraup laba Rp278,42 miliar atau naik 760,72 persen dibanding 30 Juni 2020 sebesar Rp32,34 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan induk Indomaret ini mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp320,23 miliar atau naik 57,57 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp203,23 miliar dengan laba per saham dasar Rp19,63.
Perseroan mencatatkan bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp204,81 miliar atau lebih tinggi 154,55 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp80,45 miliar.
Adapun pendapatan dari kontrak dengan pelanggan emiten Grup Salim ini terdiri atas pihak ketiga (korporasi, ritel, lain-lain) dan pihak berelasi (korporasi). Pendapatan dari pihak ketiga korporasi menjadi penyumbang pendapatan sebesar Rp145,63 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp93,12 miliar.
Kemudian, ritel tercatat Rp131,21 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp95,04 miliar, lain-lain tercatat Rp37,68 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp12,60 miliar.
Pendapatan dari pihak berelasi tercatat Rp5,70 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp2,45 miliar. Sementara itu, pendapatan dari PT Cyberindo Aditama merupakan pendapatan yang berasal dari segmen ritel, korporasi, dan lain-lain sebesar Rp185,78 miliar atau naik dari sebelumnya Rp119,29 miliar.
DNET mencatatkan adanya kenaikan beban penjualan di kuartal II-2021 menjadi Rp164,59 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp130,40 miliar.
Beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp59 miliar dari sebelumnya Rp56,89 miliar, dan biaya keuangan naik menjadi Rp293,21 miliar dari sebelumnya Rp279,42 miliar.
Sementara itu, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp45,30 miliar, kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi tercatat Rp394,46 miliar, dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp239,95 miliar.
Indoritel Makmur Internasional mencatatkan liabilitas sebesar Rp6,86 triliun dan ekuitas Rp10,42 triliun. Adapun total aset Perseroan naik menjadi Rp17,28 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp17,22 triliun.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan induk Indomaret ini mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp320,23 miliar atau naik 57,57 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp203,23 miliar dengan laba per saham dasar Rp19,63.
Perseroan mencatatkan bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp204,81 miliar atau lebih tinggi 154,55 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp80,45 miliar.
Adapun pendapatan dari kontrak dengan pelanggan emiten Grup Salim ini terdiri atas pihak ketiga (korporasi, ritel, lain-lain) dan pihak berelasi (korporasi). Pendapatan dari pihak ketiga korporasi menjadi penyumbang pendapatan sebesar Rp145,63 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp93,12 miliar.
Kemudian, ritel tercatat Rp131,21 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp95,04 miliar, lain-lain tercatat Rp37,68 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp12,60 miliar.
Pendapatan dari pihak berelasi tercatat Rp5,70 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp2,45 miliar. Sementara itu, pendapatan dari PT Cyberindo Aditama merupakan pendapatan yang berasal dari segmen ritel, korporasi, dan lain-lain sebesar Rp185,78 miliar atau naik dari sebelumnya Rp119,29 miliar.
DNET mencatatkan adanya kenaikan beban penjualan di kuartal II-2021 menjadi Rp164,59 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp130,40 miliar.
Beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp59 miliar dari sebelumnya Rp56,89 miliar, dan biaya keuangan naik menjadi Rp293,21 miliar dari sebelumnya Rp279,42 miliar.
Sementara itu, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp45,30 miliar, kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi tercatat Rp394,46 miliar, dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp239,95 miliar.
Indoritel Makmur Internasional mencatatkan liabilitas sebesar Rp6,86 triliun dan ekuitas Rp10,42 triliun. Adapun total aset Perseroan naik menjadi Rp17,28 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp17,22 triliun.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(ind)