Memantau Komitmen Industri Menjual Rokok Elektrik Hanya untuk Konsumen Dewasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah semakin maraknya penggunaan vape di Indonesia, para pengguna vape berinisiatif membuat komunitas yang mendukung vapers sekaligus memantau produk yang dijual oleh industri vape. Inisiatif komunitas ini tercermin dalam pembentukan KONVO, Konsumen Vape Berorganisasi.
Ketua KONVO, Hokkop Situngkir mengajak, anggota asosiasi untuk terus berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait rokok elektrik. Topik seperti keamanan produk, kualitas, teknologi, dan kebijakan rokok elektrik di Indonesia akan dibagikan secara rutin oleh KONVO kepada anggotanya.
“Kami berharap dengan adanya edukasi ini, masyarakat akan lebih mengenal rokok elektrik ditinjau dari penelitian dan sumber informasi yang terpercaya,” lanjutnya.
Selain itu, KONVO juga berinisiatif menyuarakan pendapat dan kepedulian konsumen untuk memajukan industri rokok elektrik, karena menurut Hokkop, industri harus lebih bertanggung jawab termasuk menghindari penjualan produknya kepada konsumen di bawah umur.
“Kami mendukung penuh komitmen industri untuk menjual produk rokok elektrik hanya kepada orang dewasa yang merupakan perokok aktif. Industri perlu terus tumbuh secara bertanggung jawab,” ujarnya.
KONVO resmi diinisiasi sejak 17 Agustus 2021 dan Hokkop berharap KONVO dapat memenuhi kebutuhan vapers Indonesia untuk bergabung dalam sebuah komunitas, berbagi cerita dan menggali pengetahuan satu sama lain terkait vaping.
Selain itu, Hokkop juga berharap perokok dewasa yang mencari alternatif pengurangan risiko dapat menemukan informasi yang memadai mengenai vaping sebelum beralih. Lebih lanjut Hokkop menegaskan bahwa asosiasi ini sepenuhnya merupakan asosiasi nirlaba yang semata-mata mengharapkan partisipasi sukarela vapers dan tidak memiliki kepentingan komersial.
“Namun demikian, kami akan sangat menghargai jika ke depan industri juga dapat menyumbangkan temuan-temuan ilmiah yang relevan untuk kita sosialisasikan kepada teman-teman vaper kita,” tambah Hokkop.
Terkait industri, Hokkop juga berharap asosiasi ini dapat menjadi bagian dari proses check and balance antara vapers dan industri. Menurutnya, proses check and balance ini diperlukan agar semua pihak yang terlibat dalam rantai produksi, distribusi, dan konsumsi dapat bersama-sama memantau keamanan dan kualitas produk vape yang beredar di Indonesia.
Ke depannya Hokkop berharap asosiasi dapat mendorong industri rokok elektrik untuk melanjutkan komitmennya melindungi konsumen, menjaga kualitas produk dan memastikan kepuasan konsumen. Lebih dari itu Hokkop juga berharap, asosiasi dapat dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan terkait vape yang efektif dan tepat sasaran di Indonesia.
Ketua KONVO, Hokkop Situngkir mengajak, anggota asosiasi untuk terus berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait rokok elektrik. Topik seperti keamanan produk, kualitas, teknologi, dan kebijakan rokok elektrik di Indonesia akan dibagikan secara rutin oleh KONVO kepada anggotanya.
“Kami berharap dengan adanya edukasi ini, masyarakat akan lebih mengenal rokok elektrik ditinjau dari penelitian dan sumber informasi yang terpercaya,” lanjutnya.
Selain itu, KONVO juga berinisiatif menyuarakan pendapat dan kepedulian konsumen untuk memajukan industri rokok elektrik, karena menurut Hokkop, industri harus lebih bertanggung jawab termasuk menghindari penjualan produknya kepada konsumen di bawah umur.
“Kami mendukung penuh komitmen industri untuk menjual produk rokok elektrik hanya kepada orang dewasa yang merupakan perokok aktif. Industri perlu terus tumbuh secara bertanggung jawab,” ujarnya.
KONVO resmi diinisiasi sejak 17 Agustus 2021 dan Hokkop berharap KONVO dapat memenuhi kebutuhan vapers Indonesia untuk bergabung dalam sebuah komunitas, berbagi cerita dan menggali pengetahuan satu sama lain terkait vaping.
Selain itu, Hokkop juga berharap perokok dewasa yang mencari alternatif pengurangan risiko dapat menemukan informasi yang memadai mengenai vaping sebelum beralih. Lebih lanjut Hokkop menegaskan bahwa asosiasi ini sepenuhnya merupakan asosiasi nirlaba yang semata-mata mengharapkan partisipasi sukarela vapers dan tidak memiliki kepentingan komersial.
“Namun demikian, kami akan sangat menghargai jika ke depan industri juga dapat menyumbangkan temuan-temuan ilmiah yang relevan untuk kita sosialisasikan kepada teman-teman vaper kita,” tambah Hokkop.
Terkait industri, Hokkop juga berharap asosiasi ini dapat menjadi bagian dari proses check and balance antara vapers dan industri. Menurutnya, proses check and balance ini diperlukan agar semua pihak yang terlibat dalam rantai produksi, distribusi, dan konsumsi dapat bersama-sama memantau keamanan dan kualitas produk vape yang beredar di Indonesia.
Ke depannya Hokkop berharap asosiasi dapat mendorong industri rokok elektrik untuk melanjutkan komitmennya melindungi konsumen, menjaga kualitas produk dan memastikan kepuasan konsumen. Lebih dari itu Hokkop juga berharap, asosiasi dapat dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan terkait vape yang efektif dan tepat sasaran di Indonesia.
(akr)