Soal Selisih Dana PEN Rp147 Triliun, BPK Siap Jelaskan ke DPR

Jum'at, 10 September 2021 - 13:49 WIB
loading...
Soal Selisih Dana PEN...
Ilustrasi Dana PEN. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) siap jika diminta penjelasan ke DPR soal polemik selisih dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp147 triliun yang tidak diumumkan oleh Kementerian Keuangan. BPK siap mempertanggungjawabkan soal temuan selisih anggaran negara tersebut untuk penanganan Covid-19 tersebut.

"Kami akan jelaskan semuanya. Kami akan menjelaskan, apabila secara resmi menerima perintah dipanggil oleh DPR," ujar Ketua BPK Agung Firman Sampurna usai penandatanganan nota kesepahaman dengan BPKP, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga: Puluhan Tahun Rugi Rp28,4 Triliun, Alasan Ford Tutup Pabrik di India

Menurut dia BPK belum bisa menjelaskan secara rinci terkait selisih anggaran hingga triliunan rupiah tersebut. Namun demikian, apalagi memang dibutuhkan baik itu DPR pihaknya siap menjelaskan dengan detil.

"Kami tidak bisa memberikan informasi atau jawaban atau respons terhadap sesuatu yang belum ada kepastian, kurang lebih seperti itu," ungkap Agung.

Di sisi lain, BPK baru memberitahu rincian selisih anggaran Rp 147 triliun itu kepada pemerintah. Ia pun memastikan kembali bahwa terkait selisih anggaran tersebut belum ada pemanggilan baik secara lisan maupun tulisan dari DPR.

"Sampai saat ini belum ada surat resmi dari DPR untuk menjelaskan hal tersebut dan itu adalah hasil yang sudah kami sampaikan kepada pemerintah. Detilnya nanti pada saat kami betul-betul dipanggil (DPR) karena sampai dengan sekarang belum ada komunikasi secara lisan, belum ada komunikasi secara tertulis," kata dia.



Sebagai informasi, BPK melaporkan ada selisih dana PEN APBN Tahun 2020 cukup besar mencapai Rp147 triliun. Selisih itu didapat dari perhitungan BPK yang menyebut total anggaran PEN Rp841,89 triliun sedangkan Kementerian Keuangan menyebut Rp695,2 triliun.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
APBN Baru 2 Bulan Sudah...
APBN Baru 2 Bulan Sudah Defisit Rp31,2 T, Misbakhun Singgung Masalah Coretax
Baru Awal Tahun, Pemerintah...
Baru Awal Tahun, Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp224,3 Triliun
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
THR PNS Cair 17 Maret...
THR PNS Cair 17 Maret 2025 , Pemerintah Siapkan Anggaran Rp49,9 Triliun
Realisasi Program Makan...
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima
Penerimaan Pajak Februari...
Penerimaan Pajak Februari 2025 Anjlok 30,2%, Hanya Terkumpul Rp187,8 Triliun
Belanja Pemerintah Pusat...
Belanja Pemerintah Pusat Tembus Rp211,5 Triliun, Paling Boros Buat Gaji PNS dan Bansos
Awal Tahun, Sri Mulyani...
Awal Tahun, Sri Mulyani Umumkan APBN Sudah Tekor Rp31,2 Triliun
Pengumuman Kinerja APBN...
Pengumuman Kinerja APBN Molor, Sri Mulyani Ungkap Masalahnya
Rekomendasi
Insiden Paling Memalukan,...
Insiden Paling Memalukan, Tank AS Tenggelam di Rawa di dekat Perbatasan Belarusia, 4 Tentara Tewas
Ucapan Duka dari Para...
Ucapan Duka dari Para Artis Terus Mengalir Iringi Kepergian Ray Sahetapy
Timnas Indonesia di...
Timnas Indonesia di Ambang Sejarah: Lolos Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Tantangan Laga Netral Menanti!
Berita Terkini
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
20 menit yang lalu
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
1 jam yang lalu
IMF Abaikan Ancaman...
IMF Abaikan Ancaman Resesi dari Kebijakan Tarif Trump
2 jam yang lalu
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
11 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
12 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
12 jam yang lalu
Infografis
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved