Pemerintah Prioritaskan Vaksin untuk Daerah dengan Capaian Vaksinasi di Bawah 20%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian sekaligus koordinator PPKM Luar Jawa dan Bali Airlangga Hartarto mengatakan, PPKM di luar Jawa dan Bali dilakukan pada 7-20 September 2021.
Kendati demikian, pihaknya melakukan evaluasi setiap minggu, dan arahan Presiden Joko Widodo adalah momentum penurunan kasus yang sudah di bawah 100.000 harus terus dijaga dan masyarakat diminta terus waspada.
"Jangan euforia karena angka kasus turun. Karena pandemi ini kasusnya naik-turun, dan varian Delta ini tidak bisa diprediksi, sebagaimana pandeminya," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Update Penanganan Covid-19 di Jakarta, Senin (13/9/2021).
Menurut dia, pemerintah terus berupaya mencegah varian baru masuk baik melalui jalur udara, laut, dan darat. Maka dari itu, koordinasi antar kementerian sangat diperlukan. Presiden Jokowi pun sudah mengarahkan agar pos-pos perbatasan tetap dijaga.
"Vaksinasi terus didorong, stok yang ada digunakan untuk vaksinasi pertama. Distribusi ke depan kepada kabupaten/kota yang capaian vaksinnya di bawah 20%. Pak Presiden menekankan bahwa PPKM ini akan ada terus selama pandemi ada," tandasnya.
Airlangga menegaskan kembali bahwa pemerintah akan menerapkan PPKM sesuai levelnya masing-masing, dan berdasarkan kondisi masing-masing daerah. "Berlaku sesuai hasil rapat evaluasi yang dipimpin langsung oleh Jokowi setiap minggunya," pungkasnya.
Dalam kaitannya dengan vaksinasi, data Kementerian Kesehatan menyebutkan ada 41 juta dosis vaksin yang saat ini ada pada stock provinsi dan kabupaten/kota yang belum disuntikkan. Hal ini tentu saja sangat disayangkan mengingat animo masyarakat sangat tinggi untuk vaksinasi.
Kendati demikian, pihaknya melakukan evaluasi setiap minggu, dan arahan Presiden Joko Widodo adalah momentum penurunan kasus yang sudah di bawah 100.000 harus terus dijaga dan masyarakat diminta terus waspada.
"Jangan euforia karena angka kasus turun. Karena pandemi ini kasusnya naik-turun, dan varian Delta ini tidak bisa diprediksi, sebagaimana pandeminya," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Update Penanganan Covid-19 di Jakarta, Senin (13/9/2021).
Menurut dia, pemerintah terus berupaya mencegah varian baru masuk baik melalui jalur udara, laut, dan darat. Maka dari itu, koordinasi antar kementerian sangat diperlukan. Presiden Jokowi pun sudah mengarahkan agar pos-pos perbatasan tetap dijaga.
"Vaksinasi terus didorong, stok yang ada digunakan untuk vaksinasi pertama. Distribusi ke depan kepada kabupaten/kota yang capaian vaksinnya di bawah 20%. Pak Presiden menekankan bahwa PPKM ini akan ada terus selama pandemi ada," tandasnya.
Airlangga menegaskan kembali bahwa pemerintah akan menerapkan PPKM sesuai levelnya masing-masing, dan berdasarkan kondisi masing-masing daerah. "Berlaku sesuai hasil rapat evaluasi yang dipimpin langsung oleh Jokowi setiap minggunya," pungkasnya.
Dalam kaitannya dengan vaksinasi, data Kementerian Kesehatan menyebutkan ada 41 juta dosis vaksin yang saat ini ada pada stock provinsi dan kabupaten/kota yang belum disuntikkan. Hal ini tentu saja sangat disayangkan mengingat animo masyarakat sangat tinggi untuk vaksinasi.
(ind)