Badan Otorita Dorong Peran Gereja dan Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Labuan Bajo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Keuskupan Ruteng menandatangani kesepakatan kerja sama untuk mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan secara virtual pada awal September 2021 itu menandai babak baru terkait masa depan pariwisata Labuan Bajo.
Adapun tujuan dari penandatanganan MoU ini antara lain untuk membangun pariwisata di Labuan Bajo yang lebih optimal, holistik, serta bertumpu pada kearifan lokal dan menyejahterakan. Selain itu, mendorong pariwisata berkelanjutan dan menyokong pariwisata lokal yang lebih bermartabat secara manfaat untuk masyarakat sekitar.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang ikut menyaksikan penandatanganan MoU menyatakan bahwa kesepakatan kerja sama tersebut merupakan hal penting mengingat Labuan Bajo dan sekitarnya merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang telah ditetapkan oleh presiden Joko Widodo.
“Prioritas adalah sesuatu yang penting dan harus disegerakan karena saat ini Labuan Bajo sedang bersiap menjadi tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023,” ujarnya, dikutip Selasa (14/9/2021).
Menurut Luhut, kunci utama dalam pengembangan DPSP Labuan Bajo adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompeten. "Untuk itu memang diperlukan juga peran gereja melalui Keuskupan Ruteng," imbuhnya.
Luhut berharap pihak gereja mampu menyampaikan pesan-pesan lebih disiplin kepada masyarakat NTT khususnya di Flores dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19 agar pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya bisa lebih optimal dalam melayani wisatawan yang datang.
“Memang kita harus banyak melakukan perbaikan, terutama di bidang SDM, dan menurut saya peran gereja itu sangat penting dalam mendisiplinkan masyarakat agar lebih bisa berkarya dan bisa membantu agar membuat pariwisata di Labuan Bajo lebih maju namun tetap aman,” ucap Luhut.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan sebuah sinergi kolaborasi dan kajian holistik demi masa depan pengembangan pariwisata di Flores, khususnya Labuan Bajo.
Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan secara virtual pada awal September 2021 itu menandai babak baru terkait masa depan pariwisata Labuan Bajo.
Adapun tujuan dari penandatanganan MoU ini antara lain untuk membangun pariwisata di Labuan Bajo yang lebih optimal, holistik, serta bertumpu pada kearifan lokal dan menyejahterakan. Selain itu, mendorong pariwisata berkelanjutan dan menyokong pariwisata lokal yang lebih bermartabat secara manfaat untuk masyarakat sekitar.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang ikut menyaksikan penandatanganan MoU menyatakan bahwa kesepakatan kerja sama tersebut merupakan hal penting mengingat Labuan Bajo dan sekitarnya merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang telah ditetapkan oleh presiden Joko Widodo.
“Prioritas adalah sesuatu yang penting dan harus disegerakan karena saat ini Labuan Bajo sedang bersiap menjadi tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023,” ujarnya, dikutip Selasa (14/9/2021).
Menurut Luhut, kunci utama dalam pengembangan DPSP Labuan Bajo adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompeten. "Untuk itu memang diperlukan juga peran gereja melalui Keuskupan Ruteng," imbuhnya.
Luhut berharap pihak gereja mampu menyampaikan pesan-pesan lebih disiplin kepada masyarakat NTT khususnya di Flores dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19 agar pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya bisa lebih optimal dalam melayani wisatawan yang datang.
“Memang kita harus banyak melakukan perbaikan, terutama di bidang SDM, dan menurut saya peran gereja itu sangat penting dalam mendisiplinkan masyarakat agar lebih bisa berkarya dan bisa membantu agar membuat pariwisata di Labuan Bajo lebih maju namun tetap aman,” ucap Luhut.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan sebuah sinergi kolaborasi dan kajian holistik demi masa depan pengembangan pariwisata di Flores, khususnya Labuan Bajo.