Indosat dan Tri Merger, Bagaimana Dampaknya ke Saham TLKM?

Minggu, 19 September 2021 - 21:30 WIB
loading...
A A A
Menilik fundamental perseroan sepanjang semester I-2021, TLKM mencatatkan penjualan mencapai Rp69,48 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp12,45 triliun, tumbuh 13,3% (yoy).

"Salah satu anak usaha Telkom sudah punya lisensi khusus untuk pembangunan infrastruktur atau pemanfaatkan jaringan 5G, tentu itu dapat menjadi sentimen positif TLKM," kata Rifqi dalam 2nd Session Closing dikutip Minggu (19/9/2021).

PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT)

ISAT ditutup terkoreksi 225 poin (3,16%) di level Rp6.900 dari 7.125 pada akhir pekan ini. Valuasi sepekan menunjukkan ISAT berada di jalur positif (3,37%).

Dalam perhitungan tahun berjalan, ISAT terpantau melesat (36,63%) dan secara tahunan mampu meroket (180,49%). Selama lima hari jalannya bursa, ISAT hanya melemah pada Jumat (17/9/20210), dan selebihnya menunjukkan penguatan.

Dari total Rp255 miliar dana yang dieksekusi, investor domestik masih mendominasi perdagangan ISAT sebesar 87,64%, dibandingkan investor asing yang mencapai 12,36%. Dari segi volume saham dan frekuensi, investor dalam negeri masih memimpin, yang berturut turut 87,6% dan 84,7%.

Menengok fundamental perseroan semester I-2021, ISAT mencatatkan total pendapatan sebanyak Rp14,98 triliun, naik 11,4% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Sementara laba bersih ISAT tembus Rp5,59 triliun, melesat dari rugi bersih sebelumnya senilai Rp341,1 miliar.

"Kita tahu Indosat dan Tri merger, ini adalah peluang yang menggiurkan untuk memperluas marketshare. Dan juga di satu sisi, sepanjang semester I-2021, Indosat mencatatkan pertumbuhan positif. Ini memberi sentimen baik untuk ISAT," kata Rifqi.

Rekomendasi

Rifqi merekomendasikan investor untuk mencermati emiten TLKM dengan pertimbangan fundamental perusahaan yang mapan untuk prospek ke depannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2710 seconds (0.1#10.140)