Pilah Sampah dari Rumah Bagian Penting Dalam Mata Rantai Ekonomi Sirkular

Senin, 20 September 2021 - 12:14 WIB
loading...
Pilah Sampah dari Rumah Bagian Penting Dalam Mata Rantai Ekonomi Sirkular
Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya Ronald Atmadja (kiri) bersama Dirjen PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati menghadiri acara World Cleanup Day di Jakarta, Sabtu (18/9/2021). (Foto: KORAN SINDO/YULIANTO)
A A A
JAKARTA - Pemerintah mengajak segenap lapisan masyarakat untuk memilah sampah dari rumah. Jika itu dilakukan, harapannya bank sampah bisa meningkat sehingga sampah bisa terkelola dengan baik. Sebab, memilah sampah sejak di rumah merupakan bagian penting dalam mata rantai ekonomi sirkular .

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan sampah bisa menjadi bahan baku daur ulang yang mandiri, sehingga Indonesia tidak perlu impor lagi.

“Mari kita gunakan sampah sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai ekonomi sirkular. Tentu ini semua membutuhkan dukungan semua pihak, seperti yang sudah dilakukan juga oleh Le Minerale yang memang cepat sekali berdiskusi dengan kami dan langsung mengeksekusi kegiatan-kegiatan pemilahan sampah,” ujar Rosa Vivien dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/9/2021).

(Baca juga:BTN Ajak Pengembang Terapkan Sistem Ekonomi Sirkular di Sektor Perumahan)

Diketahui, tahun ini Lions Club kembali melakukan kegiatan aksi bersih-bersih serentak di dunia (World Cleanup Day/WCD). WCD adalah sebuah gerakan sosial yang bertujuan mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk memiliki kesadaran membersihkan, menjaga dan memelihara lingkungan mulai dari diri sendiri, rumah dan masyarakat. Aksi bersih-bersih tahun ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan Lions Club sejak 2017.

“Tema dari Aksi Bersih-Bersih tahun ini adalah Pilah Sampah dari Rumah yang berarti memberikan edukasi dan kesadaran kepada masyarakat bahwa menanggulangi masalah sampah dapat dilakukan dengan cara memilah sampah dari rumah,” ujar Liana Trisnawati, Ketua Komite Lingkungan Lions Clubs.

(Baca juga:Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale Terus Mengedukasi Konsumen)

Kegiatan aksi bersih-bersih tahun ini terselenggara karena adanya kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak lintas sektoral, seperti Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Le Minerale, Chandra Asri, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI).

Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya mengatakan kegiatan ini merupakan tahun kedua keterlibatan Le Minerale dalam WCD bersama Lions Club. Dukungan ini, kata Ronald, merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan dalam menjaga dan merawat lingkungan.

(Baca juga:Ekonomi Sirkular, Solusi Tepat Atasi Masalah Sampah Plastik!)

Kegiatan ini sejalan dengan visi Le Minerale untuk mengedukasi pentingnya memilah sampah dari rumah yang merupakan salah satu kunci sukses agar kegiatan daur ulang dengan konsep sirkular ekonomi bisa berjalan dengan baik dan efisien.

Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale berkomitmen mendukung upaya pengelolaan sampah, khususnya menyebarluaskan kebiasaan memilah sampah dari rumah. “Selain berpartisipasi secara langsung dalam WCD bersama Lions Club, Le Minerale juga aktif mengedukasi masyarakat melalui pesan layanan masyarakat di beberapa stasiun TV dengan tema edukasi Pilah Pilih Sampah dari Rumah,” tambah Ronald.

(Baca juga:Inisiatif Peningkatan Kualitas Hidup Pemulung untuk Wujudkan Ekonomi Sirkular)

Pilah sampah dari rumah adalah bagian penting dalam mata rantai ekonomi sirkular untuk meningkatkan tingkat pengumpulan (collection rate), dan kualitas hasil pengumpulan. Peran serta masyarakat dalam pilah sampah akan mendapatkan benefit ekonomi langsung, dengan menjual hasil pilah sampahya ke bank sampah atau ke titik pengumpulan.

Untuk itu melalui kegiatan aksi bersih-bersih ini diharapkan masyarakat Indonesia makin sadar akan pentingnya memilah sampah dari rumah. Dengan memilah sampah dengan tepat antara sampah organik, sampah plastik, dan sampah kemasan lain akan memudahkan pihak pengepul, pengelola bank sampah maupun pendaur ulang dalam mengelolanya/memanfatkannya, serta nilai sampah kemasan plastik jika tidak terkontaminasi dengan sampah organik maka akan bernilai lebih tinggi.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1296 seconds (0.1#10.140)