Kartu Prakerja Gelombang IV Disesuaikan Tatanan New Normal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang IV saat ini masih dibahas. Pemerintah meminta masyarakat bersabar karena pelatihan terkait program Kartu Prakerja akan disesuaikan dengan pola hidup kenormalan baru (new normal) yang akan dijalani bersama.
"Masyarakat harap bersabar karena Program Kartu Prakerja khususnya gelombang keempat tetap akan dilaksanakan. Ada beberapa pertimbangan guna memaksimalkan program tersebut, antara lain menyesuaikan dengan new normal yang akan dijalani masyarakat ke depan, serta mengkombinasikan pelatihan offline," kata Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (1/6/2020).
Menko Airlangga menjelaskan, awal pelaksanaan program Kartu Prakerja harus dilakukan secara daring akibat adanya kebijakan Work From Home. Namun dengan adanya perkembanhan New Normal maka pemerintah tengah mengkaji diilakukannya pelatihan secara tatap muka.
"Awalnya karena ada pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, program Kartu Prakerja kita lakukan secara online. Tapi, dengan adanya new normal kita juga harus menyesuaikan pola pelatihannya apakah bisa dilakukan secara offline," ujarnya.
Ia mengakui risiko penyabaran Covid-19 masih mengancam sampai ditemukannya vaksin. Karena itu, pemerintah dan penyelenggara Kartu Prakerja tetap harus sangat berhati-hati dalam pelaksanaannya.
(Baca Juga: Muncul Situs Prakerja Tandingan, Pengamat: Langkah Bagus untuk Sindir Pemerintah)
"Tidak semua daerah bisa melakukan pelatihan secara offline karena kita akan kaji kembali daerah-daerah mana saja yang bisa melakukannya namun tetap menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan. Sedangkan jika ada daerah yang potensi penyebaran virus masih besar maka akan tetap dilakukan secara online," imbuhnya.
Airlangga menambahkan bahwa kondisi sosial akibat Covid-19 ini juga membawa hikmah dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi digital. "Akibat pembatasan sosial dan keharusan untuk bekerja secara hybrid atau kombinasi antara dalam dan luar rumah, maka ekonomi digital atau 4.0 akan semakin berkembang," tandasnya.
Lihat Juga: Lewat AZEC, Indonesia akan Percepat Transisi Energi Sekaligus Dorong Pertumbuhan Ekonomi
"Masyarakat harap bersabar karena Program Kartu Prakerja khususnya gelombang keempat tetap akan dilaksanakan. Ada beberapa pertimbangan guna memaksimalkan program tersebut, antara lain menyesuaikan dengan new normal yang akan dijalani masyarakat ke depan, serta mengkombinasikan pelatihan offline," kata Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (1/6/2020).
Menko Airlangga menjelaskan, awal pelaksanaan program Kartu Prakerja harus dilakukan secara daring akibat adanya kebijakan Work From Home. Namun dengan adanya perkembanhan New Normal maka pemerintah tengah mengkaji diilakukannya pelatihan secara tatap muka.
"Awalnya karena ada pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, program Kartu Prakerja kita lakukan secara online. Tapi, dengan adanya new normal kita juga harus menyesuaikan pola pelatihannya apakah bisa dilakukan secara offline," ujarnya.
Ia mengakui risiko penyabaran Covid-19 masih mengancam sampai ditemukannya vaksin. Karena itu, pemerintah dan penyelenggara Kartu Prakerja tetap harus sangat berhati-hati dalam pelaksanaannya.
(Baca Juga: Muncul Situs Prakerja Tandingan, Pengamat: Langkah Bagus untuk Sindir Pemerintah)
"Tidak semua daerah bisa melakukan pelatihan secara offline karena kita akan kaji kembali daerah-daerah mana saja yang bisa melakukannya namun tetap menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan. Sedangkan jika ada daerah yang potensi penyebaran virus masih besar maka akan tetap dilakukan secara online," imbuhnya.
Airlangga menambahkan bahwa kondisi sosial akibat Covid-19 ini juga membawa hikmah dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi digital. "Akibat pembatasan sosial dan keharusan untuk bekerja secara hybrid atau kombinasi antara dalam dan luar rumah, maka ekonomi digital atau 4.0 akan semakin berkembang," tandasnya.
Lihat Juga: Lewat AZEC, Indonesia akan Percepat Transisi Energi Sekaligus Dorong Pertumbuhan Ekonomi
(fai)