Kisah Susi Pudjiastuti: Utang Beli Pesawat, Dihantam Pandemi hingga Niat Surati Sri Mulyani
loading...
A
A
A
"Saya sedang mau kirim surat kepada Pak Budi (Menhub) dan juga Bu Menkeu (Sri Mulyani) agar bisa membantu. Kalau misalkan tidak terbang, Perintis kan bisa didenda. Tapi sama pemerintah tidak diperbolehkan untuk terbang, harusnya ada penggantian," ungkapnya.
Susi menceritakan kepada Zulkifli dalam tayangannya di masa pandemi Covid-19 tidak ada peningkatan dari bisnis penerbangan, bahkan mengalami penurunan.
"Nggak (nambah) semenjak pandemi pesawatnya dari zaman sejak saya menjadi menteri. Bahkan bukan meningkat, tapi dari jam terbangnya saja sudah menurun. Dari awalnya 40.000 jam, jadi 20.000 jam terbang," paparnya.
Dari total sebanyak 49 pesawat yang dimilikinya, Susi Pudjiastuti mengaku membelinya dengan utang. Pasalnya harganya cukup mahal, dimana pesawat terbaru yang dibelinya pada tahun 2013 ditebus dengan USD2,8 Juta.
"2,8 tuh pakai dolar, ngutang dan pinjam sana-sini tapi bisa lah. Sekarang saya mulai mengisi waktu luang dengan menanam buah atau tanaman seperti kurma," tambahnya.
Tidak ketinggalan, Susi Pudjiastuti menceritakan masa kecilnya yang tidak seperti anak-anak lainnya. Susi yang dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat Menteri KKP pada tahun 2014 hanyalah lulusan SMA.
"Saya pikir biasa saja. Saya cuma sekolah SMA sampai kelas 2 kemudian berhenti, karena bagi saya kurang cocok. Saya tidak seperti banyak anak-anak lainnya, jadi tidak bisa diatur-atur. Saya keluar dari sekolah terus menjadi penjual ikan atau bakul ikan, dan mulai ekspor tapi 2001 berhenti," paparnya.
"Lalu di tahun 2004 mulai dengan pesawat-pesawat jadi Susi Air dan di 2014 didapuk jadi menteri bantu pak Jokowi," ungkapnya singkat.
Lihat Juga: Jadwal Penerbangan Bandara Ngurah Rai Masih Terganggu Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Susi menceritakan kepada Zulkifli dalam tayangannya di masa pandemi Covid-19 tidak ada peningkatan dari bisnis penerbangan, bahkan mengalami penurunan.
"Nggak (nambah) semenjak pandemi pesawatnya dari zaman sejak saya menjadi menteri. Bahkan bukan meningkat, tapi dari jam terbangnya saja sudah menurun. Dari awalnya 40.000 jam, jadi 20.000 jam terbang," paparnya.
Dari total sebanyak 49 pesawat yang dimilikinya, Susi Pudjiastuti mengaku membelinya dengan utang. Pasalnya harganya cukup mahal, dimana pesawat terbaru yang dibelinya pada tahun 2013 ditebus dengan USD2,8 Juta.
"2,8 tuh pakai dolar, ngutang dan pinjam sana-sini tapi bisa lah. Sekarang saya mulai mengisi waktu luang dengan menanam buah atau tanaman seperti kurma," tambahnya.
Tidak ketinggalan, Susi Pudjiastuti menceritakan masa kecilnya yang tidak seperti anak-anak lainnya. Susi yang dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat Menteri KKP pada tahun 2014 hanyalah lulusan SMA.
"Saya pikir biasa saja. Saya cuma sekolah SMA sampai kelas 2 kemudian berhenti, karena bagi saya kurang cocok. Saya tidak seperti banyak anak-anak lainnya, jadi tidak bisa diatur-atur. Saya keluar dari sekolah terus menjadi penjual ikan atau bakul ikan, dan mulai ekspor tapi 2001 berhenti," paparnya.
"Lalu di tahun 2004 mulai dengan pesawat-pesawat jadi Susi Air dan di 2014 didapuk jadi menteri bantu pak Jokowi," ungkapnya singkat.
Lihat Juga: Jadwal Penerbangan Bandara Ngurah Rai Masih Terganggu Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
(akr)