Sewa Jet Pribadi jadi Pilihan Para Sultan untuk Bepergian saat Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyebaran virus Covid-19 yang begitu cepat membuat masyarakat harus mengurangi mobilitas. Namun, berbeda cara ketika seorang sultan alias orang kaya menghadapi fenomena ini di tengah kebutuhan mobilitasnya.
Para orang kaya ini justru memilih menyewa jet pribadi disamping keterbatasan armada penerbangan dalam negeri. Meski pasar sewa jet pribadi ini terbatas, namun ada saja orang-orang yang berminat menyewanya.
Ketua Umum INACA (Indonesia National Air Carrier Association) Denon B. Prawiraatmadja mengatakan, pada bulan Agustus sampai September 2021, permintaan sewa jet pribadi dan helikopter mengalami peningkatan jika dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"Bukan karena aturan tapi memang karena turunnya aktivitas masyarakat untuk travelling. Jadi, untuk beberapa orang yang mampu menyewa private jet atau helikopter, mereka lebih memilih private jet dan helikopter," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Sabtu (9/10/2021).
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, pada 2021 ini Denon memperkirakan terjadi kenaikan sekitar 50% peningkatan aktivitas jet dan helikopter yang digunakan oleh pelanggan perorangan.
Menurut dia, peningkatan permintaan sewa jet pribadi membuat banyak pemain yang memanfaatkan momentum ini sehingga menjadikan harga sewa jet cenderung kompetitif.
"Ini kan prinsip ekonomi ya jadi makin banyak demand-nya harga supply-nya jadi kompetitif. Jadi, harga lebih sedikit turun dibanding sebelumnya," sambung pemilik usaha Helicity itu.
Untuk saat ini, Denon menyebut sekitar 20 penyedia Carter khusus private jet yang melayani penerbangan di wilayah Asia Tenggara. "Kalau yang ada di Asia regional Asia Tenggara ini mungkin ada 20-an misalnya Jakarta-Singapura dan Jakarta-Malaysia," pungkasnya.
Denon menyebutkan menyewa jet pribadi bukan berarti menghindari protokol kesehatan seperti yang ditetapkan pemerintah. Calon penumpang pun wajib untuk mengikuti aturan perjalan selama pandemi covid 19, seperti wajib test PCR.
Para orang kaya ini justru memilih menyewa jet pribadi disamping keterbatasan armada penerbangan dalam negeri. Meski pasar sewa jet pribadi ini terbatas, namun ada saja orang-orang yang berminat menyewanya.
Ketua Umum INACA (Indonesia National Air Carrier Association) Denon B. Prawiraatmadja mengatakan, pada bulan Agustus sampai September 2021, permintaan sewa jet pribadi dan helikopter mengalami peningkatan jika dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"Bukan karena aturan tapi memang karena turunnya aktivitas masyarakat untuk travelling. Jadi, untuk beberapa orang yang mampu menyewa private jet atau helikopter, mereka lebih memilih private jet dan helikopter," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Sabtu (9/10/2021).
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, pada 2021 ini Denon memperkirakan terjadi kenaikan sekitar 50% peningkatan aktivitas jet dan helikopter yang digunakan oleh pelanggan perorangan.
Menurut dia, peningkatan permintaan sewa jet pribadi membuat banyak pemain yang memanfaatkan momentum ini sehingga menjadikan harga sewa jet cenderung kompetitif.
"Ini kan prinsip ekonomi ya jadi makin banyak demand-nya harga supply-nya jadi kompetitif. Jadi, harga lebih sedikit turun dibanding sebelumnya," sambung pemilik usaha Helicity itu.
Untuk saat ini, Denon menyebut sekitar 20 penyedia Carter khusus private jet yang melayani penerbangan di wilayah Asia Tenggara. "Kalau yang ada di Asia regional Asia Tenggara ini mungkin ada 20-an misalnya Jakarta-Singapura dan Jakarta-Malaysia," pungkasnya.
Denon menyebutkan menyewa jet pribadi bukan berarti menghindari protokol kesehatan seperti yang ditetapkan pemerintah. Calon penumpang pun wajib untuk mengikuti aturan perjalan selama pandemi covid 19, seperti wajib test PCR.
(ind)