Ternyata Supermarket Canggih Sempat Buka di Indonesia, Tapi Kemudian Tutup
loading...
A
A
A
JAKARTA - Manajemen JD.ID buka suara terkait kabar pembukaan supermarket canggih tak berawak di Indonesia yang diunggah media asing Fibre2Fashion pada 11 Oktober 2021. Diketahui media tersebut memberi interpretasi atas pernyataan CEO JD.ID, Zhang Li dengan menyebut bahwa pihak perusahaan akan memperkenalkan supermarket dengan teknologi artificial intelligence tanpa awak.
Senior Media Relations Manager, Adhi Pratama menegaskan, interpretasi tersebut tidak benar dan tidak sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Terkait toko tak berawak, manajemen menjelaskan bahwa itu mengacu pada pembukaan 'unmanned-store' yang berada di Pantai Indah Kapuk Avenue pada medio 2019 yang lalu.
"Kalau tidak salah bulan Agustus 2019 diresmikan, nah tahun ini tutup," kata Adhi Pratama yang akrab dipanggil Deden, saat dikonfirmasi MNC Portal, Selasa (12/10/2021).
Deden memaparkan, bahwa toko tak berawak di PIK sempat berjalan selama setahun lebih dan menggaet banyak pengunjung. Namun, mengingat pandemi dan sejumlah pembatasan mobilitas membuat 'unmanned store' tersebut harus tutup.
"Makanya terus tutup, terlebih gara-gara pandemi tokonya jadi sepi, karena (biaya) sewanya kan jalan terus, jadi ditutup. Itu sempat ramai dan viral dulu sebelum pandemi. Kalau gak salah tahun ini ditutupnya, kalau gak salah bulan September. Padahal sempat ramai itu tokonya, lumayan diskonnya kadang-kadang melebihi yang di-online," tuturnya.
Dirinya menjelaskan bahwa untuk saat ini, e-commerce asal China itu bakal mengedepankan gerai fisik dengan mempekerjakan sumber daya manusia.
"Pertama karena pandemi di PIK Avenue saat itu sepi sekali, dan eranya mungkin di luar negeri masih bertahan lama yang namanya unmanned store yang terintegrasi sama atificial-intelligence. Nah kalau di sini (di Indonesia) sih tidak, tetap yang namanya toko harus ada orang yang menjaga," tegasnya.
Berkaitan sistem toko tak berawak, Deden menerangkan bahwa proses belanja dilakukan dengan cara mandiri oleh pelanggan.
"Tidak ada yang jaga, paling cuma yang di depan saja, kita masuk ke dalam, belanja-belanja barang, masukin ke keranjang, nanti habis itu langsung bayar, kita masuk ruangan nanti di-scan di seluruh badan kita otomatis. Nanti kebaca tuh barang kita apa aja dan totalnya berapa, dan terkoneksi ke kartu kredit kita," ucapnya.
Senior Media Relations Manager, Adhi Pratama menegaskan, interpretasi tersebut tidak benar dan tidak sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Terkait toko tak berawak, manajemen menjelaskan bahwa itu mengacu pada pembukaan 'unmanned-store' yang berada di Pantai Indah Kapuk Avenue pada medio 2019 yang lalu.
"Kalau tidak salah bulan Agustus 2019 diresmikan, nah tahun ini tutup," kata Adhi Pratama yang akrab dipanggil Deden, saat dikonfirmasi MNC Portal, Selasa (12/10/2021).
Deden memaparkan, bahwa toko tak berawak di PIK sempat berjalan selama setahun lebih dan menggaet banyak pengunjung. Namun, mengingat pandemi dan sejumlah pembatasan mobilitas membuat 'unmanned store' tersebut harus tutup.
"Makanya terus tutup, terlebih gara-gara pandemi tokonya jadi sepi, karena (biaya) sewanya kan jalan terus, jadi ditutup. Itu sempat ramai dan viral dulu sebelum pandemi. Kalau gak salah tahun ini ditutupnya, kalau gak salah bulan September. Padahal sempat ramai itu tokonya, lumayan diskonnya kadang-kadang melebihi yang di-online," tuturnya.
Dirinya menjelaskan bahwa untuk saat ini, e-commerce asal China itu bakal mengedepankan gerai fisik dengan mempekerjakan sumber daya manusia.
"Pertama karena pandemi di PIK Avenue saat itu sepi sekali, dan eranya mungkin di luar negeri masih bertahan lama yang namanya unmanned store yang terintegrasi sama atificial-intelligence. Nah kalau di sini (di Indonesia) sih tidak, tetap yang namanya toko harus ada orang yang menjaga," tegasnya.
Berkaitan sistem toko tak berawak, Deden menerangkan bahwa proses belanja dilakukan dengan cara mandiri oleh pelanggan.
"Tidak ada yang jaga, paling cuma yang di depan saja, kita masuk ke dalam, belanja-belanja barang, masukin ke keranjang, nanti habis itu langsung bayar, kita masuk ruangan nanti di-scan di seluruh badan kita otomatis. Nanti kebaca tuh barang kita apa aja dan totalnya berapa, dan terkoneksi ke kartu kredit kita," ucapnya.