Sri Mulyani Sebut Dunia Akan Terus Dihadapkan Berbagai Krisis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pandemi Covid-19 merupakan ancaman bagi seluruh negara di dunia, baik dari sisi kesehatan, kondisi sosial, maupun ekonomi.
Menurutnya, Bank Dunia Group saat ini memberikan dukungan pendanaan sebesar USD160 miliar kepada 100 negara di dunia untuk menangani dampak pandemi.
"Dunia akan terus dihadapkan pada berbagai kemungkinan krisis, baik bidang kesehatan, ekonomi, bencana alam maupun ancaman akibat perubahan iklim," ujar Menkeu mengutip akun media sosial pribadinya, Sabtu (16/10/2021).
Sementara itu ancaman perubahan iklim yang terjadi belakangan juga tidak bisa diabaikan. Perlu sebuah rencana dan teknologi untuk dapat memitigasi bencana.
"Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim, negara-negara berkembang memerlukan pendanaan dan akses teknologi sehingga dapat beradaptasi dan memitigasi risiko perubahan iklim," tambah Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, peranan Bank Dunia Grup dalam menyediakan instrumen pendanaan yang fleksibel dan responsif untuk membantu negara-negara anggotanya menjadi sangat penting. Dunia harus mampu terus maju dan tumbuh bersama untuk menciptakan kemakmuran yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Tugas itu harus dijawab oleh para pembuat kebijakan melalui kerja sama global yang harus dibangun berdasarkan prinsip kemerdekaan, kedaulatan, keadilan sosial, dan perdamaian abadi, seperti yang diamanatkan para pendiri bangsa.
"Krisis tersebut tidak mengenal batas negara. Kerja sama internasional dan peranan lembaga multilateral menjadi mutlak diperlukan," pungkas Sri Mulyani.
Menurutnya, Bank Dunia Group saat ini memberikan dukungan pendanaan sebesar USD160 miliar kepada 100 negara di dunia untuk menangani dampak pandemi.
"Dunia akan terus dihadapkan pada berbagai kemungkinan krisis, baik bidang kesehatan, ekonomi, bencana alam maupun ancaman akibat perubahan iklim," ujar Menkeu mengutip akun media sosial pribadinya, Sabtu (16/10/2021).
Sementara itu ancaman perubahan iklim yang terjadi belakangan juga tidak bisa diabaikan. Perlu sebuah rencana dan teknologi untuk dapat memitigasi bencana.
"Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim, negara-negara berkembang memerlukan pendanaan dan akses teknologi sehingga dapat beradaptasi dan memitigasi risiko perubahan iklim," tambah Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, peranan Bank Dunia Grup dalam menyediakan instrumen pendanaan yang fleksibel dan responsif untuk membantu negara-negara anggotanya menjadi sangat penting. Dunia harus mampu terus maju dan tumbuh bersama untuk menciptakan kemakmuran yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Tugas itu harus dijawab oleh para pembuat kebijakan melalui kerja sama global yang harus dibangun berdasarkan prinsip kemerdekaan, kedaulatan, keadilan sosial, dan perdamaian abadi, seperti yang diamanatkan para pendiri bangsa.
"Krisis tersebut tidak mengenal batas negara. Kerja sama internasional dan peranan lembaga multilateral menjadi mutlak diperlukan," pungkas Sri Mulyani.
(uka)