Gapki Serahkan Batik Sawit Nusantara ke Presiden Jokowi

Selasa, 19 Oktober 2021 - 20:53 WIB
loading...
Gapki Serahkan Batik Sawit Nusantara ke Presiden Jokowi
Wakil Ketua Gapki Togar Sitanggang dan dua baju Batik Sawit Nusantara. Batik tersebut dibuat menggunakan fraksi padat turunan minyak kelapa sawit yang disebut palm wax sebagai malam batik.
A A A
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyerahkan Batik Sawit Nusantara yang merupakan hasil kolaborasi lintas generasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. Selain Presiden dan Wapres, Gapki juga menyerahkan 55 Batik Sawit Nusantara untuk para menteri di jajaran Kabinet Jokowi-Ma’ruf.

Wakil Ketua Gapki Togar Sitanggang mengatakan, Batik Sawit Nusantara dikerjakan dengan menggunakan fraksi padat turunan minyak kelapa sawit yang disebut palm wax sebagai malam batik. Produk ini merupakan hasil riset Gapki bekerja sama dengan OR PPT- BRIN.

Selain berbahan baku palm wax, desain Batik Sawit Nusantara sarat dengan pesan penting tentang manfaat kelapa sawit. “Pembuatan Batik Sawit Nusantara dilandasi pemikiran bahwa sawit sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia, harus terus didengungkan manfaatnya. Di sisi lain, ada pesan hilirisasi di dalamnya,” kata Togar Sitanggang di Jakarta, Selasa (19/10/2021).

(Baca juga:Gapki Proyeksikan Ekspor Sawit Tahun Ini Capai Rp400 Triliun)

Hilirisasi sawit merupakan pesan Presiden Jokowi agar peran industri sawit dapat terus ditingkatkan serta mampu mendorong industri lain ikut berkembang. Karena sarat makna, Togar Sitanggang berharap, Batik Sawit Nusantara dapat menjadi inspirasi bagi Jokowi dan jajaran kabinetnya untuk memperkenalkan sawit Indonesia dalam berbagai forum.

Togar Sitanggang yang juga penggagas ide Batik Sawit Nusantara mengatakan, Batik Sawit Nusantara dikerjakan oleh tim perancang lintas generasi. Riset palm wax dikerjakan Indra Budi Susetyo, seorang profesional peneliti di OR PPT-BRIN dan teknik membatik dikerjakan oleh pembatik berpengalaman Wirasno.

Sementara desain batik dikerjakan Herdiyanto dan Syihan Rama Santosa. Kedua desainer ini merupakan milenial berpengalaman yang melahirkan banyak karya di industri kreatif.

(Baca juga:Gapki: Penanganan Karhutla Perlu Kolaborasi)

Menurut Herdiyanto yang bertindak sebagai brand designer, batik bermotif Ciptadira yang diberikan kepada Presiden Jokowi melambangkan gabungan kreasi dan makna kebijakan di dalamnya.

“Dira juga punya makna lain yakni singkatan dari Indonesia Raya. Pemilihan nama Ciptadira jadi simbol harapan sebuah kebijaksanaan dalam menjaga kepercayaan dan kemuliaan yang diamanatkan pada para pemimpin,” kata Anto sapaan akrab Herdiyanto.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1575 seconds (0.1#10.140)