Harga Batu Bara Anjlok, Dato Low Tuck Kwong Borong Saham Sendiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pendiri sekaligus pemegang saham utama PT Bayan Resources Tbk Dato Low Tuck Kwong kembali menambah kepemilikan sahamnya meski harga batu bara hari ini dikabarkan ambles.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/10/2021), pria yang dijuluki Raja Batu Bara ini tercatat kembali membeli saham emiten berkode BYAN sebanyak 41.300 lembar saham dengan harga saham rata-rata Rp26.079,24.
Transaksi dilakukan pada tangggal 22,25, dan 27 Oktober 2021 dengan tujuan untuk investasi dan dengan status kepemilikan langsung.
Dengan tambahan tersebut, saham yang dimiliki Dato Low Tuck Kwong menjadi sebanyak 1.838.504.430 saham dari sebelumnya 1.838.463.130 saham atau dengan kepemilikan sebanyak 55,16% dari total saham BYAN.
Sebelumnya Dato Low Tuck Kwong juga membeli sebanyak 235.900 saham dengan harga saham rata-rata Rp28.706,26. Transaksi dilakukan pada 8-14 Oktober 2021 dengan tujuan untuk investasi dan dengan status kepemilikan langsung. Dengan nilai transaksi Rp412,91 juta.
Saham-saham emiten batu bara diketahui kembali ambles ke zona merah pada awal perdagangan Kamis (28/10/2021), melanjutkan kecenderungan pelemahan setidaknya sejak penutupan perdagangan Rabu kemarin (27/10).
Selain itu, pada perdagangan kemarin harga kontrak berjangka (futures) batu bara juga ambles 8,88% dibandingkan hari sebelumnya, lantaran masih terimbas aksi ambil untung investor.
Berdasarkan data BEI, pukul 09.09 WIB, pelemahan saham batu bara kompak antarperusahaan. Pada hari ini, saham BYAN anjlok 0,47%, ke Rp26.375 per saham.
Sementara itu, manajemen BYAN menargetkan produksi batu bara hingga 50 juta ton per tahun mulai 2022 seiring dengan selesainya proyek jalan angkutan (haul road) dan fasilitas pemuatan tongkang (barge loading) pada 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/10/2021), pria yang dijuluki Raja Batu Bara ini tercatat kembali membeli saham emiten berkode BYAN sebanyak 41.300 lembar saham dengan harga saham rata-rata Rp26.079,24.
Transaksi dilakukan pada tangggal 22,25, dan 27 Oktober 2021 dengan tujuan untuk investasi dan dengan status kepemilikan langsung.
Dengan tambahan tersebut, saham yang dimiliki Dato Low Tuck Kwong menjadi sebanyak 1.838.504.430 saham dari sebelumnya 1.838.463.130 saham atau dengan kepemilikan sebanyak 55,16% dari total saham BYAN.
Sebelumnya Dato Low Tuck Kwong juga membeli sebanyak 235.900 saham dengan harga saham rata-rata Rp28.706,26. Transaksi dilakukan pada 8-14 Oktober 2021 dengan tujuan untuk investasi dan dengan status kepemilikan langsung. Dengan nilai transaksi Rp412,91 juta.
Saham-saham emiten batu bara diketahui kembali ambles ke zona merah pada awal perdagangan Kamis (28/10/2021), melanjutkan kecenderungan pelemahan setidaknya sejak penutupan perdagangan Rabu kemarin (27/10).
Selain itu, pada perdagangan kemarin harga kontrak berjangka (futures) batu bara juga ambles 8,88% dibandingkan hari sebelumnya, lantaran masih terimbas aksi ambil untung investor.
Berdasarkan data BEI, pukul 09.09 WIB, pelemahan saham batu bara kompak antarperusahaan. Pada hari ini, saham BYAN anjlok 0,47%, ke Rp26.375 per saham.
Sementara itu, manajemen BYAN menargetkan produksi batu bara hingga 50 juta ton per tahun mulai 2022 seiring dengan selesainya proyek jalan angkutan (haul road) dan fasilitas pemuatan tongkang (barge loading) pada 2022.
(uka)