Intervensi China Bikin Harga Batu Bara Terus Merosot ke USD172,35 per Ton
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga batu bara dunia tercatat terus turun signifikan pada perdagangan hari ini, Jumat (29/10/2021). Menilik pasar derivatif acuan ICE Newcastle hingga pukul 10:18 WIB, harga batu bara untuk kontrak November 2021 merosot (-5,90%) di harga USD172,35 per ton, melanjutkan penurunan kemarin yang sempat menyusut (-8,88%).
Sepanjang 5 hari perdagangan, harga kontrak yang berakhir pada 26 November mendatang ini telah jatuh (-5,28%), dan selama sebulan terpuruk (-16,44%).
Sedangkan untuk kontrak Oktober 2021 yang berakhir hari ini (29/10), harga batu bara masih cemerlang (0,16%) di USD223,70 per ton, mengingat acuan kontrak ini mengikuti sentimen krisis energi yang membawanya terbang dalam beberapa waktu lalu. Sebagai perbandingan, untuk kontrak Desember 2021, harga batu bara sudah tergerus aksi profit taking, hingga jatuh (-6,43%) di level USD168,70 per ton.
Selain karena aksi ambil untung dari investor di pasar komoditas, penurunan harga batu bara juga mengikuti sentimen kenaikan persediaan di China sejalan dengan upaya produksi besar-besaran untuk mengontrol harga.
Intervensi China ini dimungkinkan bakal terus mengerek turun harga emas hitam ini mengingat pemulihan ekonomi mendorong bangkitnya permintaan dari industri pembangkit. Lebih jauh, persediaan diproyeksikan bakal terus bertambah untuk persediaan musim dingin.
Sepanjang 5 hari perdagangan, harga kontrak yang berakhir pada 26 November mendatang ini telah jatuh (-5,28%), dan selama sebulan terpuruk (-16,44%).
Sedangkan untuk kontrak Oktober 2021 yang berakhir hari ini (29/10), harga batu bara masih cemerlang (0,16%) di USD223,70 per ton, mengingat acuan kontrak ini mengikuti sentimen krisis energi yang membawanya terbang dalam beberapa waktu lalu. Sebagai perbandingan, untuk kontrak Desember 2021, harga batu bara sudah tergerus aksi profit taking, hingga jatuh (-6,43%) di level USD168,70 per ton.
Selain karena aksi ambil untung dari investor di pasar komoditas, penurunan harga batu bara juga mengikuti sentimen kenaikan persediaan di China sejalan dengan upaya produksi besar-besaran untuk mengontrol harga.
Intervensi China ini dimungkinkan bakal terus mengerek turun harga emas hitam ini mengingat pemulihan ekonomi mendorong bangkitnya permintaan dari industri pembangkit. Lebih jauh, persediaan diproyeksikan bakal terus bertambah untuk persediaan musim dingin.
(ind)