Pedasnya Cabai Bakal Bikin Inflasi Oktober 2021 Capai 0,10%

Senin, 01 November 2021 - 08:31 WIB
loading...
Pedasnya Cabai Bakal Bikin Inflasi Oktober 2021 Capai 0,10%
Inflasi pada bulan Oktober diperkirakan tercatat sebesar 0,10% (mom) atau 1,64% yoy. Hal itu didorong oleh inflasi inti yang mulai meningkat, diikuti oleh kenaikan beberapa harga bahan pangan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Inflasi pada bulan Oktober diperkirakan tercatat sebesar 0,10% (month to month/mom) atau 1,64% (year on year/yoy). Hal itu didorong oleh inflasi inti yang mulai meningkat, diikuti oleh kenaikan beberapa harga bahan pangan .

Ekonom Josua Pardede memperkirakan, sampai dengan bulan September di mana sebagian besar bahan pangan tercatat mengalami penurunan. Bahan pangan pada bulan Oktober cenderung mengalami kenaikan.

"Seperti cabai merah (18,5% mom), cabai rawit (5,6% mom), serta daging ayam (2,6% mom). Di sisi lain, sejalan dengan peningkatan konsumsi masyarakat, kami proyeksikan inflasi inti mengalami peningkatan menjadi 1,40% yoy, dan berkontribusi utama dalam mendorong inflasi umum pada bulan Oktober," kata Josua di Jakarta, Senin (1/11/2021).



Sebelumnya, berdasarkan Survei Pemantauan Harga oleh Bank Indonesia (BI) pada minggu IV Oktober 2021, perkembangan harga pada Oktober 2021 masih terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,10% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2021 secara tahun kalender sebesar 0,91% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,64% (yoy).

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi Oktober 2021 sampai dengan minggu IV yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,07% (mtm), minyak goreng sebesar 0,04% (mtm), rokok kretek filter sebesar 0,02% (mtm) cabai rawit, daging ayam ras, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

"Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar -0,03% (mtm), bawang merah, bayam, kangkung, sawi hijau, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01% (mtm)," katanya.



Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Ditambah serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1914 seconds (0.1#10.140)