3 Tips Sukses Berusaha dari Sandiaga Uno untuk Pelaku Ekonomi Kreatif
loading...
A
A
A
NUSA TENGGARA BARAT - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memberikan, tiga tips sukses berbisnis bagi pelaku ekonomi kreatif di Nusa Tenggara Barat (NTB) saat acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Mataram.
Pertama ialah cash is king (uang tunai adalah raja), misalnya dengan mengubah sistem penjualan menjadi pre-order (pemesanan awal) sehingga pelaku ekraf akan menerima uang tunai terlebih dahulu.
“Kalau di aset yang kita perlu perbanyak adalah tunai, jangan terlalu banyak membangun inventori (persediaan barang yang disimpan). Strategi kita adalah penjualan dan itu kita lakukan dengan pola pre order,” kataSandiaga.
Lebih lanjut, ia mengatakanproduk-produk yang dijual dengan menggunakan strategi pemasaran antara lain reseller (penjual ulang) dan dropshipper (penjual memasarkan barang tanpa membelinya terlebih dahulu).
Tips selanjutnya ialah content is queen (konten adalah ratu). Tampilan visual dari produk tertentu sangat disarankan untuk menggambarkan dan menunjukkan jati diri dari produk yang ditawarkan.
“Konten dari produk-produk kita ini juga penting. Produk kita memiliki kekuatan, berkualitas, dan memiliki perbedaan dengan produk-produk lain. Tadi saya jalan ke 20 booth (stan), konten yang diperlihatkan luas biasa bagus,” ujar MenparekrafSandiagaUno.
Adapun yang terakhir yaitu packaging is kingdom (kemasan adalah kerajaan), sehingga kemasan nantinya menentukan produk tertentu memiliki keunggulan atau perlu perbaikan. Kemasan dinilai penting karena mendorong daya beli, karena jika tak menarik maka usaha yang ada menjadi tak optimal.
Menparekraf Sandiaga mengharapkan ketiga strategi tersebut dapat dimplementasikan oleh pelaku ekraf di NTB, terlebih menjelang perhelatan pagelaran internasional World Superbike (WSBK) 2021 pada 19 November 2021 di Sirkuit Mandalika.
"Kami berharap hal itu bisa dipraktikkan langsung. Jadi menjelang WSBK produk-produk ekraf NTB bisa ambil bagian dalam perhelatan internasional tersebut dengan kualitas produk yang sudah naik kelas," ucap Mas Menteri.
Pertama ialah cash is king (uang tunai adalah raja), misalnya dengan mengubah sistem penjualan menjadi pre-order (pemesanan awal) sehingga pelaku ekraf akan menerima uang tunai terlebih dahulu.
“Kalau di aset yang kita perlu perbanyak adalah tunai, jangan terlalu banyak membangun inventori (persediaan barang yang disimpan). Strategi kita adalah penjualan dan itu kita lakukan dengan pola pre order,” kataSandiaga.
Lebih lanjut, ia mengatakanproduk-produk yang dijual dengan menggunakan strategi pemasaran antara lain reseller (penjual ulang) dan dropshipper (penjual memasarkan barang tanpa membelinya terlebih dahulu).
Tips selanjutnya ialah content is queen (konten adalah ratu). Tampilan visual dari produk tertentu sangat disarankan untuk menggambarkan dan menunjukkan jati diri dari produk yang ditawarkan.
“Konten dari produk-produk kita ini juga penting. Produk kita memiliki kekuatan, berkualitas, dan memiliki perbedaan dengan produk-produk lain. Tadi saya jalan ke 20 booth (stan), konten yang diperlihatkan luas biasa bagus,” ujar MenparekrafSandiagaUno.
Adapun yang terakhir yaitu packaging is kingdom (kemasan adalah kerajaan), sehingga kemasan nantinya menentukan produk tertentu memiliki keunggulan atau perlu perbaikan. Kemasan dinilai penting karena mendorong daya beli, karena jika tak menarik maka usaha yang ada menjadi tak optimal.
Menparekraf Sandiaga mengharapkan ketiga strategi tersebut dapat dimplementasikan oleh pelaku ekraf di NTB, terlebih menjelang perhelatan pagelaran internasional World Superbike (WSBK) 2021 pada 19 November 2021 di Sirkuit Mandalika.
"Kami berharap hal itu bisa dipraktikkan langsung. Jadi menjelang WSBK produk-produk ekraf NTB bisa ambil bagian dalam perhelatan internasional tersebut dengan kualitas produk yang sudah naik kelas," ucap Mas Menteri.
(akr)