Digugat ke WTO Soal Larangan Ekspor Nikel, Jokowi: Nggak Masalah!

Rabu, 24 November 2021 - 14:12 WIB
loading...
Digugat ke WTO Soal...
Presiden Jokowi menanggapi terkait gugatan Uni Eropa ke WTO buntut kebijakan larangan ekspor bijih nikel. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons terkait gugatan larangan ekspor bijih nikel Uni Eropa. Jokowi dengan tegas mengatakan tidak masalah, bahkan Pemerintah Indonesia telah hadir dalam sidang di Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).

"Meskipun kita sedang digugat di WTO, nggak masalah. Saya sampaikan kemarin waktu di G20 dengan EU maupun dengan negara-negara di Eropa, kita ini tidak ingin mengganggu kegiatan produksi mereka, sila, kita ini terbuka, tidak tertutup. Kalau ingin nikel silakan, tapi datang bawa pabriknya ke Indonesia, bawa industrinya, bawa teknologinya ke Indonesia," ungkap saat hadir di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) secara virtual, Rabu (24/11/2021).



Permintaan Jokowi tidak muluk-muluk. Presiden menginginkan agar bahan mentah mineral diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi baru boleh diboyong ke Uni Eropa.

"Tidak sampai barang jadi juga tidak apa-apa kok. Setengah jadi juga boleh nanti baterainya dikerjakan di sana silakan, mobilnya di kerjakan di sana silakan," kata dia.

Namun demikian, memang akan lebih efisien apabila seluruhnya dikerjakan di Indonesia. Tujuannya, di samping meningkatkan nilai tambah, juga akan mendongkrak lapangan kerja di dalam negeri.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Investasi Jangkar Pemulihan Ekonomi

"Lebih baik kalau semuanya dikerjakan di sini, akan lebih efisien. Saya sampaikan apa adanya, artinya kita nggak tertutup, beda kalau kita tertutup orang lain nggak boleh masuk, lha ini boleh kok," tandasnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Takut Kanada dan UE...
Takut Kanada dan UE Bersekongkol, Trump Beri Ancaman Tarif Lebih Besar
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
4 Tokoh Rusia Bebas...
4 Tokoh Rusia Bebas dari Sanksi Uni Eropa, Ada Pengusaha hingga Menteri
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
Rem Utang Jerman Blong,...
Rem Utang Jerman Blong, Ekonomi Zona Euro dalam Bahaya
Struktur Danantara Diumumkan...
Struktur Danantara Diumumkan Senin Pekan Depan, Jokowi Jadi Dewan Penasihat?
Raksasa Gas Rusia Gazprom...
Raksasa Gas Rusia Gazprom Berjuang Bangkit usai Menelan Kerugian Rp210,5 Triliun
Prabowo Resmikan KEK...
Prabowo Resmikan KEK Industropolis Batang, Realisasi Investasi Sentuh Rp17,95 T
Inggris dan UE Cari...
Inggris dan UE Cari Cara Gembosi Aset Beku Rusia, Nilainya Tembus Rp4.893 Triliun
Rekomendasi
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, 36.113 Wisatawan Berlibur ke Silang Monas
Gunung Dukono Meletus,...
Gunung Dukono Meletus, Luncurkan Abu Vulkanik 1,9 Km
Sinopsis dan Daftar...
Sinopsis dan Daftar Pemain The Divorce Insurance, Drama Korea Bertema Asuransi Perceraian
Berita Terkini
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
1 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
2 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
2 jam yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
3 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
4 jam yang lalu
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
5 jam yang lalu
Infografis
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved