Omicron Obrak-Abrik Bursa Saham Asia Pasifik

Senin, 29 November 2021 - 11:35 WIB
loading...
Omicron Obrak-Abrik Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham di kawasan Asia Pasifik berguguran pada perdagangan Senin pagi (29/11/2021) menyusul kemunculan varian baru virus corona Omicron akhir pekan lalu. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik berguguran pada perdagangan Senin pagi (29/11/2021) menyusul kemunculan varian baru virus corona Omicron akhir pekan lalu. Kehadiran varian baru Covid-19 ini menimbulan kekhawatiran pasar terkait seberapa besar dampaknya bakal menggerus pemulihan ekonomi global.

Bursa Asia berguguran hingga pukul 10:08 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) terpuruk -0,38% di 28.641,50 dan Kospi Korea Selatan (KS11) anjlok -0,43% di 2.923,68. Indeks Hang Seng Hong Kong tertekan -0,80% di 23.888,00, Australia ASX 200 (AXJO) stabil di 7.279,30, dan Shanghai Composite China (SSEC) turun -0,10% di 3.560,53.



Sementara Indonesia Composite Index/IHSG merosot -0,29% di 6.542,52. Sebuah studi dari Peking University mengatakan China, akan menghadapi lonjakan besar dalam kasus COVID-19 dalam skala besar jika membuka kembali pembatasan secara masif.

Dua ahli kesehatan Afrika Selatan, termasuk ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Angelique Coetzee, mengemukakan, bahwa varian Omicron sejauh ini menunjukkan gejala ringan. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) justru memperingatkan perlu waktu untuk menilai jenis baru ini dan terus mencari tahu seberapa besar tingkat penularannya.

Sementara itu Kepala petugas medis Moderna Inc (MRNA) Paul Burton menerangkan, bahwa anti-virus yang diformulasikan ulang untuk jenis baru ini diperkirakan dapat tersedia pada awal 2022.

Apakah wabah omicron adalah hanya kekhawatiran singkat atau pukulan yang lebih serius terhadap pemulihan ekonomi masih terbuka untuk diperdebatkan.

“Kami benar-benar membutuhkan lebih banyak jawaban untuk mengetahui dampaknya terhadap pertumbuhan," kata Analis TD Securities Priya Misra kepada Bloomberg, Senin (29/11/2021).



Sementara itu, sejumlah analis justru memandang optimis dengan asumsi bahwa pasar pernah melewati gejolak varian-varian sebelumnya dan dapat pulih dengan cepat.

“Pasar sudah pernah diperdagangkan melalui semua varian COVID-19 sebelumnya dan baru saja menyentuh level tertinggi sepanjang masa. Harapan saya adalah kami akan melakukan hal yang sama untuk yang satu ini (Omicron),” kata Portfolio Manager Tribeca Investment Partners Pty, Jun Bei Liu kepada Bloomberg.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2277 seconds (0.1#10.140)