Kembangkan Bisnis Kargo, Angkasa Pura Logistik Buka Rute Makassar-Singapura
loading...
A
A
A
MAROS - Angkasa Pura I turut serta mendukung program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ( Pemprov Sulsel ) terkait pengiriman ekspor dengan layanan penerbangan langsung ke luar negeri melalui anak perusahaannya, Angkasa Pura Logistik .
Angkasa Pura Logistik dengan penerbangan kargonya (Air Freight), menjadi salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pengiriman dan pendistribusian kargo udara, baik domestik maupun internasional.
Selama 1 tahun sejak Juni 2020, Angkasa Pura Logistik dengan 2 armada pesawat kargo jenis ATR 72-500 telah melayani penerbangan kargo ke berbagai rute domestik yaitu Batam, Banjarmasin, Balikpapan, Pekanbaru dan Surabaya.
Kali ini, Angkasa Pura Logistik membuka rute internasional perdana Makassar-Singapura dengan pesawat jenis Boeing 737-300 bekerja sama dengan maskapai Tri-M.G. Nantinya, pesawat ini dapat menampung sebanyak 15.000 kg dan dijadwalkan terbang 2 kali seminggu pada hari Rabu dan Sabtu.
"Tugas kami menyediakan sarana untuk menunjang konektivitas dan akses serta penyimpanan. Tentunya ini bentuk komitmen dari Angkasa Pura I untuk mendukung program pemerintah dalam implementasi National Logistic Ecosystem (NLE)," ujar Diremtur Pengembangan Usaha, Dendi Tegar Danianto.
Dendi menambahkan, melalui anak perusahaan Angkasa Pura Logistik, diharapkan dapat membantu mendongkrak bisnis kargo serta membantu meningkatkan perekonomian Sulsel, khususnya dalam bidang ekspor.
Penerbangan ini juga menambah rentetan jumlah penerbangan khusus kargo yang terbang langsung ke luar negeri. Sebelumnya telah ada pesawat Garuda Indonesia yang terbang ke Hongkong dan Singapura.
Selama tahun 2021 ini, tercatat pergerakan kargo di Bandara Sultan Hasanuddin sebanyak 77.000 ton naik 30% dari tahun 2020. Dengan adanya penerbangan perdana dari Angkasa Pura Logistik, diharapkan dapat mendongrak komoditas ekspor terutama komoditi perikanan yang dikirim dari Sulsel.
Kelancaran dan suksesnya penerbangan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama dari Dinas Perdagangan Sulsel, Balai Besar Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Makassar, Bea Cukai Makassar, dan eksportir serta Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU).
"Kargo merupakan bisnis yang potensial di masa pandemi ini. Dan saya harap ketersediaan layanan penerbangan langsung ke luar negeri ini terus ada dan bisa ditambah frekuensi untuk ke depannya. Sehingga tahun depan diharapkan dapat pengiriman dapat meningkat sebanyak 50%," ujar Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman .
Angkasa Pura I bersama Angkasa Pura Logistik juga telah melakukan revitalisasi terminal kargo di Bandara Sultan Hasanuddin dengan luas 1.700 m2.
Terminal kargo ini dapat melayani aktivitas warehousing, incoming-outgoing baik untuk kargo domestik maupun internasional serta trans-shipment. Yang menarik dari fasilitas kargo di Bandara Sultan Hasanuddin adalah menyediakan 7 parking stand khusus air freighter yang berlokasi tepat di depan terminal kargo, sehingga operasionalnya dapat berjalan lebih optimal.
Dengan berkembangnya bisnis dan pergerakan kargo, revitalisasi terminal kargo merupakan langkah yang tepat guna mendukung operasional bisnis kargo di Bandara Sultan Hasanuddin.
Angkasa Pura Logistik dengan penerbangan kargonya (Air Freight), menjadi salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pengiriman dan pendistribusian kargo udara, baik domestik maupun internasional.
Selama 1 tahun sejak Juni 2020, Angkasa Pura Logistik dengan 2 armada pesawat kargo jenis ATR 72-500 telah melayani penerbangan kargo ke berbagai rute domestik yaitu Batam, Banjarmasin, Balikpapan, Pekanbaru dan Surabaya.
Kali ini, Angkasa Pura Logistik membuka rute internasional perdana Makassar-Singapura dengan pesawat jenis Boeing 737-300 bekerja sama dengan maskapai Tri-M.G. Nantinya, pesawat ini dapat menampung sebanyak 15.000 kg dan dijadwalkan terbang 2 kali seminggu pada hari Rabu dan Sabtu.
"Tugas kami menyediakan sarana untuk menunjang konektivitas dan akses serta penyimpanan. Tentunya ini bentuk komitmen dari Angkasa Pura I untuk mendukung program pemerintah dalam implementasi National Logistic Ecosystem (NLE)," ujar Diremtur Pengembangan Usaha, Dendi Tegar Danianto.
Dendi menambahkan, melalui anak perusahaan Angkasa Pura Logistik, diharapkan dapat membantu mendongkrak bisnis kargo serta membantu meningkatkan perekonomian Sulsel, khususnya dalam bidang ekspor.
Penerbangan ini juga menambah rentetan jumlah penerbangan khusus kargo yang terbang langsung ke luar negeri. Sebelumnya telah ada pesawat Garuda Indonesia yang terbang ke Hongkong dan Singapura.
Selama tahun 2021 ini, tercatat pergerakan kargo di Bandara Sultan Hasanuddin sebanyak 77.000 ton naik 30% dari tahun 2020. Dengan adanya penerbangan perdana dari Angkasa Pura Logistik, diharapkan dapat mendongrak komoditas ekspor terutama komoditi perikanan yang dikirim dari Sulsel.
Kelancaran dan suksesnya penerbangan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama dari Dinas Perdagangan Sulsel, Balai Besar Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Makassar, Bea Cukai Makassar, dan eksportir serta Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU).
"Kargo merupakan bisnis yang potensial di masa pandemi ini. Dan saya harap ketersediaan layanan penerbangan langsung ke luar negeri ini terus ada dan bisa ditambah frekuensi untuk ke depannya. Sehingga tahun depan diharapkan dapat pengiriman dapat meningkat sebanyak 50%," ujar Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman .
Angkasa Pura I bersama Angkasa Pura Logistik juga telah melakukan revitalisasi terminal kargo di Bandara Sultan Hasanuddin dengan luas 1.700 m2.
Terminal kargo ini dapat melayani aktivitas warehousing, incoming-outgoing baik untuk kargo domestik maupun internasional serta trans-shipment. Yang menarik dari fasilitas kargo di Bandara Sultan Hasanuddin adalah menyediakan 7 parking stand khusus air freighter yang berlokasi tepat di depan terminal kargo, sehingga operasionalnya dapat berjalan lebih optimal.
Dengan berkembangnya bisnis dan pergerakan kargo, revitalisasi terminal kargo merupakan langkah yang tepat guna mendukung operasional bisnis kargo di Bandara Sultan Hasanuddin.
(agn)