Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2022 Semakin Baik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah optimistis akselerasi pemulihan ekonomi tetap terjaga di 2022. Hal ini karena didukung arah kebijakan yang tepat selama 2021, di samping meningkatnya kepercayaan dunia kepada Indonesia. Ditambah lagi terjaganya keseimbangan penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi, menjadikan pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi semakin menguat.
Pada 2022, sektor ekonomi domestik dipercaya sebagai salah satu pendorong kebangkitan ekonomi nasional, dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) menjadi penggerak utamanya. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan guna membantu UMKM naik kelas, baik melalui kebijakan yang kondusif, pendampingan, maupun akses pembiayaan.
(Baca juga:Bantu Pemulihan Ekonomi, Iwapi DKI Jakarta Siap Bantu Ekspor Hasil UMKM)
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi, Indra Darmawan mengatakan pada 2020 adalah tahun survival dan 2021 adalah tahun pemulihan bagi Indonesia. Sedangkan 2022, disebut sebagai tahun penyesuaian dengan new normal dengan penanganan pandemi sebagai tantangan utamanya.
“Namun saya melihat optimistis ke depan,” katanya dalam dialog bertema Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) - KPCPEN, Sabtu (11/12/2021).
(Baca juga:G20 Sherpa Meeting, RI Ajak Dunia Capai Pemulihan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan)
Optimisme ini juga dikarenakan capaian target investasi yang pada 9 bulan pertama 2021 telah meraih persentase 73%, dengan proporsi yang seimbang antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), serta seimbang pula antara wilayah Jawa dan di luar Jawa.
Realisasi investasi sejauh ini, ujarnya, sangat didukung oleh pulihnya berbagai sektor seiring meningkatnya mobilitas masyarakat. Beberapa sektor tersebut di antaranya sektor konsumsi, telekomunikasi, transportasi dan sektor lain yang mendukung realisasi investasi.
“Target investasi dinaikkan dari Rp900 triliun di 2021 menjadi Rp1.200 triliun di 2022,” kata Indra.
(Baca juga:Investasi Asing di RI Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi, Ini Peran HSBC)
Pada 2022, sektor ekonomi domestik dipercaya sebagai salah satu pendorong kebangkitan ekonomi nasional, dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) menjadi penggerak utamanya. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan guna membantu UMKM naik kelas, baik melalui kebijakan yang kondusif, pendampingan, maupun akses pembiayaan.
(Baca juga:Bantu Pemulihan Ekonomi, Iwapi DKI Jakarta Siap Bantu Ekspor Hasil UMKM)
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi, Indra Darmawan mengatakan pada 2020 adalah tahun survival dan 2021 adalah tahun pemulihan bagi Indonesia. Sedangkan 2022, disebut sebagai tahun penyesuaian dengan new normal dengan penanganan pandemi sebagai tantangan utamanya.
“Namun saya melihat optimistis ke depan,” katanya dalam dialog bertema Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) - KPCPEN, Sabtu (11/12/2021).
(Baca juga:G20 Sherpa Meeting, RI Ajak Dunia Capai Pemulihan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan)
Optimisme ini juga dikarenakan capaian target investasi yang pada 9 bulan pertama 2021 telah meraih persentase 73%, dengan proporsi yang seimbang antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), serta seimbang pula antara wilayah Jawa dan di luar Jawa.
Realisasi investasi sejauh ini, ujarnya, sangat didukung oleh pulihnya berbagai sektor seiring meningkatnya mobilitas masyarakat. Beberapa sektor tersebut di antaranya sektor konsumsi, telekomunikasi, transportasi dan sektor lain yang mendukung realisasi investasi.
“Target investasi dinaikkan dari Rp900 triliun di 2021 menjadi Rp1.200 triliun di 2022,” kata Indra.
(Baca juga:Investasi Asing di RI Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi, Ini Peran HSBC)