Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2022 Semakin Baik
loading...
A
A
A
Indra mengaku optimistis target tersebut akan dapat tercapai, mengingat adanya berbagai peluang, termasuk perencanaan investasi yang telah terhitung, serta realisasi investasi yang selama ini tertunda.
Selain itu terdapat tiga sektor lain yang akan didorong sebagai sektor tambahan. Yakni hilirisasi sumber daya alam, ekonomi hijau, serta ekonomi digital. Dalam ekonomi digital tersebut, kata Indra, dibutuhkan peningkatan ekosistem, literasi, serta digitalisasi UMKM.
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo juga optimistis akan pertumbuhan ekonomi pada 2022 dan mengakui kebijakan pemerintah selama 2021 sudah tepat. Pemerintah, dikatakannya, akan terus memberikan dukungan melalui kebijakan maupun implementasi di lapangan, baik bagi private sector maupun masyarakat.
(Baca juga:Seiring Pemulihan Ekonomi, Target Investasi Rp1.200 Triliun di 2022 Diyakini Bisa Dicapai)
Yustinus menandaskan, setiap pihak harus bersinergi agar momentum pemulihan ekonomi ini dapat dimanfaatkan dengan baik. “RAPBN 2022 akan tetap fokus lagi pada dukungan kesehatan, perlindungan sosial dan skema restrukturisasi seperti pada sumber daya manusia, UMKM, dan digital,” tuturnya.
Berbagai program telah diluncurkan guna menjaga pemulihan ekonomi berada dalam momentum positif. Selain dukungan untuk sektor kesehatan, bantuan sosial, kebijakan yang meringankan pelaku usaha, juga dukungan dalam bentuk insentif akan diteruskan untuk pelaku usaha agar bisa menjadi bantalan, sebelum upaya pemulihan yang betul-betul kuat dapat dilakukan.
Sebagai contoh kebijakan dimaksud, hingga Desember 2021, UMKM dibebaskan dari pajak karena ditanggung pemerintah. Cadangan juga telah dipersiapkan apabila tahun depan masih diperlukan.
Salah satunya, ia menjelaskan, pada 2022 UMKM orang pribadi dengan omzet sampai dengan Rp500 juta tidak dikenai pajak. “Ini adalah bentuk dukungan konkret bagi UMKM,” tandas Yustinus.
(Baca juga:Gandeng APIP Jatim, Satgas PEN Bareskrim Percepat Pemulihan Ekonomi)
Optimisme juga diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsyad Rasyid, apalagi mengingat saat ini Indonesia sudah dilihat dan dipercaya secara global. Ia berharap momentum baik ini dapat dijaga, salah satunya dengan mengawal penanganan kesehatan. “Prokes dan vaksinasi jadi kunci,” tegasnya.
Selain itu terdapat tiga sektor lain yang akan didorong sebagai sektor tambahan. Yakni hilirisasi sumber daya alam, ekonomi hijau, serta ekonomi digital. Dalam ekonomi digital tersebut, kata Indra, dibutuhkan peningkatan ekosistem, literasi, serta digitalisasi UMKM.
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo juga optimistis akan pertumbuhan ekonomi pada 2022 dan mengakui kebijakan pemerintah selama 2021 sudah tepat. Pemerintah, dikatakannya, akan terus memberikan dukungan melalui kebijakan maupun implementasi di lapangan, baik bagi private sector maupun masyarakat.
(Baca juga:Seiring Pemulihan Ekonomi, Target Investasi Rp1.200 Triliun di 2022 Diyakini Bisa Dicapai)
Yustinus menandaskan, setiap pihak harus bersinergi agar momentum pemulihan ekonomi ini dapat dimanfaatkan dengan baik. “RAPBN 2022 akan tetap fokus lagi pada dukungan kesehatan, perlindungan sosial dan skema restrukturisasi seperti pada sumber daya manusia, UMKM, dan digital,” tuturnya.
Berbagai program telah diluncurkan guna menjaga pemulihan ekonomi berada dalam momentum positif. Selain dukungan untuk sektor kesehatan, bantuan sosial, kebijakan yang meringankan pelaku usaha, juga dukungan dalam bentuk insentif akan diteruskan untuk pelaku usaha agar bisa menjadi bantalan, sebelum upaya pemulihan yang betul-betul kuat dapat dilakukan.
Sebagai contoh kebijakan dimaksud, hingga Desember 2021, UMKM dibebaskan dari pajak karena ditanggung pemerintah. Cadangan juga telah dipersiapkan apabila tahun depan masih diperlukan.
Salah satunya, ia menjelaskan, pada 2022 UMKM orang pribadi dengan omzet sampai dengan Rp500 juta tidak dikenai pajak. “Ini adalah bentuk dukungan konkret bagi UMKM,” tandas Yustinus.
(Baca juga:Gandeng APIP Jatim, Satgas PEN Bareskrim Percepat Pemulihan Ekonomi)
Optimisme juga diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsyad Rasyid, apalagi mengingat saat ini Indonesia sudah dilihat dan dipercaya secara global. Ia berharap momentum baik ini dapat dijaga, salah satunya dengan mengawal penanganan kesehatan. “Prokes dan vaksinasi jadi kunci,” tegasnya.