Wall Street Akhir Pekan Dibuka Lebih Rendah, Saham Teknologi Jatuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga indeks acuan Wall Street dibuka melemah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (17/12/2021). Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 97,53 poin atau 0,27% pada pembukaan ke 35.800,11.
S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 16,17 poin atau 0,35% di 4.652,50. Sedangkan Nasdaq Composite turun 143,66 poin atau 0,95% menjadi 15.036,77.
Sejumlah emiten sektor teknologi bigcaps merosot lebih dari 1% di tengah kabar Federal Reserve bakal mengakhiri stimulus era pandemi lebih cepat. Tesla Inc (TSLA), Apple Inc (AAPL), Amazon.com Inc (AMZN) dan Microsoft Corp (MSFT) masing-masing turun sekitar 1,0% dan 1,7%, dan menjadi pemimpin penurunan perdagangan pre-market .
Pengumuman The Fed pekan ini memberi sinyal ada kenaikan suku bunga pada akhir 2022 yang bertujuan untuk meredam lonjakan inflasi. Analis menilai hal ini dapat memberi tekanan terhadap sejumlah saham teknologi berkapitalisasi besar.
"Banyak investor kemungkinan yang masuk dengan dana besar bakal melakukan lindung nilai terhadap saham teknologi mereka, terlebih jika The Fed cenderung lebih hawkish," kata Analis Great Hill Capital, Thomas Hayes, dilansir Reuters, Jumat (17/12/2021).
S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 16,17 poin atau 0,35% di 4.652,50. Sedangkan Nasdaq Composite turun 143,66 poin atau 0,95% menjadi 15.036,77.
Sejumlah emiten sektor teknologi bigcaps merosot lebih dari 1% di tengah kabar Federal Reserve bakal mengakhiri stimulus era pandemi lebih cepat. Tesla Inc (TSLA), Apple Inc (AAPL), Amazon.com Inc (AMZN) dan Microsoft Corp (MSFT) masing-masing turun sekitar 1,0% dan 1,7%, dan menjadi pemimpin penurunan perdagangan pre-market .
Pengumuman The Fed pekan ini memberi sinyal ada kenaikan suku bunga pada akhir 2022 yang bertujuan untuk meredam lonjakan inflasi. Analis menilai hal ini dapat memberi tekanan terhadap sejumlah saham teknologi berkapitalisasi besar.
"Banyak investor kemungkinan yang masuk dengan dana besar bakal melakukan lindung nilai terhadap saham teknologi mereka, terlebih jika The Fed cenderung lebih hawkish," kata Analis Great Hill Capital, Thomas Hayes, dilansir Reuters, Jumat (17/12/2021).
(ind)