Kawal Proyek RS Internasional di Bali, Bahlil: Triliunan Keluar ke Negara Orang

Minggu, 19 Desember 2021 - 20:44 WIB
loading...
Kawal Proyek RS Internasional di Bali, Bahlil: Triliunan Keluar ke Negara Orang
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengawal proses investasi terhadap rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang akan membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) bidang kesehatan di Bali. Foto/Dok
A A A
NUSA DUA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengawal proses investasi terhadap rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang akan membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) bidang kesehatan di Bali.

Dalam rencananya bakal bekerja sama dengan pusat rumah sakit kanker di Amerika Serikat, Mayo Clinic, yang juga tempat Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono berobat kanker prostat.

"Soal Pak Erick mau bikin KEK untuk kesehatan di Bali. Dia (Erick) punya, ada 40 hektar lebih. Sekarang dihandle Pak Imam (Imam Soejoedi/Deputi BKPM) untuk proses perizinannya. Masih on progress karena itu akan diselesaikan. Sekarang izin-izinnya lagi dalam proses pembahasan," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia kepada wartawan di Mulya Resort, Nusa Dua, Bali, Sabtu (18/12/2021).



Mantan Ketua Umum HIPMI ini memastikan, pihaknya akan mengawal proses investasinya sampai masuk ke Indonesia. Karena sektor kesehatan juga menjadi salah satu program prioritas.

"Kita akan kawal, sektor kesehatan itu salah satu program prioritas," tegasnya

Bahlil melihat, selama ini banyak sekali warga Indonesia yang berobat ke Singapura, Malaysia dan beberapa negara lainnya. Hal itu dikarenakan kapasitas rumah sakit (RS) yang ada di Indonesia kurang memadai, dan negara seperti Singapura dianggap lebih baik.

"Oleh sebagian orang menganggap bahwa di negara Singapura lebih baik daripada kita, kita bikin bagus aja sekalian," ujarnya.



Karena Bahlil menambahkan, ada ratusan triliun biaya yang dihabiskan warga negara Indonesia di luar negeri, dan itu ada devisa yang keluar dari Indonesia.

"Devisa kita keluar, rakyat Indonesia ratusan triliun keluar untuk berobat di negara orang, kenapa enggak kita taruh di sini," tegas Bahlil.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1878 seconds (0.1#10.140)