McDonald's Batasi Pembelian Kentang Goreng, Krisis Pasokan Global Mulai Terasa
loading...
A
A
A
TOKYO - Perusahaan makanan cepat saji terbesar di dunia McDonald's kekurangan kentang di Jepang karena krisis rantai pasokan global. Perusahaan mengatakan sedang mengalami penundaan pengiriman kentang yang digunakan untuk membuat kentang goreng yang sangat populer.
Akibatnya Mcd akan membatasi penjualan kentang goreng di Jepang dari Jumat hingga 30 Desember 2021. "McDonald's Jepang untuk sementara akan membatasi penjualan Kentang Goreng berukuran sedang dan besar sebagai langkah proaktif untuk memastikan pelanggan dapat terus menikmati Kentang Goreng McDonald's," bunyi pernyataan perusahaan.
"Pelanggan masih dapat memesan Kentang Goreng berukuran kecil di semua restoran. Sampai saat ini, belum ada kekurangan pasokan," kata perusahaan itu kepada BBC.
McDonald's mengatakan biasanya mengimpor kentang yang digunakannya dari pelabuhan dekat Vancouver di Kanada. Namun, kapal menghadapi penundaan karena bencana banjir dan dampak pandemi pada rantai pasokan global.
"Sekarang kami akan beralih ke langkah-langkah alternatif, termasuk mendatangkan pasokan dengan menerbangkan ke Jepang," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Ini bukan pertama kalinya McDonald's di Jepang dipaksa untuk mengurangi porsinya. Pada tahun 2014, perselisihan industri yang berlarut-larut antara 20.000 pekerja dermaga, operator terminal dan jalur pelayaran di 29 pelabuhan di pantai barat Amerika Serikat (AS) menyebabkan kekurangan kentang goreng.
Sebagai respons atas kondisi ini, McDonald's Jepang mengambil langkah darurat dengan hanya menjual sebagian kecil kentang goreng untuk pasokan 1.000 ton kentang yang diterbangkan. Secara terpisah pada bulan Agustus tahun ini, McDonald's mengatakan pihaknya menghadapi masalah pasokan yang mempengaruhi ketersediaan shake dan minuman kemasan di 1.250 gerainya di Inggris.
Perusahaan mengatakan kekurangan pengemudi truk secara nasional menjadi salah satu alasan di balik gangguan: "Sejumlah masalah berdampak pada peritel di Inggris saat ini, salah satunya adalah kekurangan pengemudi HGV secara nasional."
Perusahaan menambahkan bahwa kekurangan pengemudi "bersejarah" telah diperburuk oleh perubahan aturan setelah keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Baca Juga
Akibatnya Mcd akan membatasi penjualan kentang goreng di Jepang dari Jumat hingga 30 Desember 2021. "McDonald's Jepang untuk sementara akan membatasi penjualan Kentang Goreng berukuran sedang dan besar sebagai langkah proaktif untuk memastikan pelanggan dapat terus menikmati Kentang Goreng McDonald's," bunyi pernyataan perusahaan.
"Pelanggan masih dapat memesan Kentang Goreng berukuran kecil di semua restoran. Sampai saat ini, belum ada kekurangan pasokan," kata perusahaan itu kepada BBC.
McDonald's mengatakan biasanya mengimpor kentang yang digunakannya dari pelabuhan dekat Vancouver di Kanada. Namun, kapal menghadapi penundaan karena bencana banjir dan dampak pandemi pada rantai pasokan global.
"Sekarang kami akan beralih ke langkah-langkah alternatif, termasuk mendatangkan pasokan dengan menerbangkan ke Jepang," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Ini bukan pertama kalinya McDonald's di Jepang dipaksa untuk mengurangi porsinya. Pada tahun 2014, perselisihan industri yang berlarut-larut antara 20.000 pekerja dermaga, operator terminal dan jalur pelayaran di 29 pelabuhan di pantai barat Amerika Serikat (AS) menyebabkan kekurangan kentang goreng.
Sebagai respons atas kondisi ini, McDonald's Jepang mengambil langkah darurat dengan hanya menjual sebagian kecil kentang goreng untuk pasokan 1.000 ton kentang yang diterbangkan. Secara terpisah pada bulan Agustus tahun ini, McDonald's mengatakan pihaknya menghadapi masalah pasokan yang mempengaruhi ketersediaan shake dan minuman kemasan di 1.250 gerainya di Inggris.
Perusahaan mengatakan kekurangan pengemudi truk secara nasional menjadi salah satu alasan di balik gangguan: "Sejumlah masalah berdampak pada peritel di Inggris saat ini, salah satunya adalah kekurangan pengemudi HGV secara nasional."
Perusahaan menambahkan bahwa kekurangan pengemudi "bersejarah" telah diperburuk oleh perubahan aturan setelah keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
(akr)