Kepulangan Pekerja Migran di Surabaya Jadi Perhatian Luhut: Jangan Ada Penumpukan

Sabtu, 01 Januari 2022 - 11:01 WIB
loading...
Kepulangan Pekerja Migran di Surabaya Jadi Perhatian Luhut: Jangan Ada Penumpukan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, kesiapan tempat karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) khususnya bagi Pekerja Migran Indonesia atau PMI. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, kesiapan tempat karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) khususnya bagi Pekerja Migran Indonesia atau PMI. Menko Luhut mengatakan, untuk alur kedatangan dari Luar Negeri melalui Bandara Juanda di Surabaya akan dikerahkan sejumlah personil hingga integrasi data.

“Jadi alurnya sendiri yang menjadi perhatian yakni alur proses kedatangan PPLN supaya tidak terjadi penumpukan, penambahan personel untuk setiap alur serta integrasi data dengan Kementerian Perhubungan dan alur bandara ada beberapa titik menjadi perhatian kita, jangan sampai ini menjadi penumpukan,” kata Menko Luhut dalam keterangan resmi, Sabtu (1/1/2022).



Menko Luhut menyampaikan bahwa dia telah meminta BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Gubernur Jatim (Jawa Timur), Pangdam Brawijaya, Kapolda Jatim, dan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) memastikan proses karantina berjalan dengan lancar.

"Saya minta pengawasan dilakukan secara ketat sehingga tidak ada kebocoran. Selain itu pastikan segala kebutuhan logistik wisma karantina dapat dipenuhi dan anggarannya tersedia,” tambahnya.

Perihal akan diberlakukannya kebijakan ini, Menko Luhut juga menekankan agar semua pekerja dari bandara hingga di tempat karantina untuk diberikan proteksi yang memadai.

“Nanti pekerja bandara di tempat karantina untuk diberikan proyeksi dan dilakukan tes secara rutin. Dengan persiapan yang baik, saya yakin proses penerimaan PPLN di Bandara Juanda akan lebih baik,” tuturnya.



Sebagai catatan, Pemerintah telah menyiapkan sebanyak kurang lebih 19.000 tempat tidur sebagai ruang karantina di kawasan Asrama Haji Sukolilo, Balai Diklat Kementerian Agama, Lembaga Penguji Mutu Pendidikan, serta sejumlah hotel di Surabaya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3152 seconds (0.1#10.140)