Langkah Erick Thohir Tangani Krisis Batu Bara PLN Diapresiasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah cepat Menteri BUMN Erick Thohir mengatasi krisis batu bara PT PLN (Persero) diapresiasi. Tak hanya memastikan pasokan, Erick juga melakukan restrukturisasi di tubuh PLN.
"Ini adalah langkah tepat karena jika seorang direksi (BUMN) dianggap tidak mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, maka Menteri BUMN berhak menggantinya. Sehingga, ke depan diharapkan kinerja direktorat ini bisa lebih baik lagi," tutur Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, Jumat (7/1/2022).
Seperti diketahui, Erick merombak direksi PLN melalui surat keputusan SK-2/MBU.01/2022 tanggal 6 Januari 2022, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara. Erick memberhentikan dengan hormat Direktur Energi Primer PLN Rudy Hendra Prastowo dan menggantikannya dengan Hertanto Prabowo.
Menurut Mamit, pergantian direksi ini juga sebagai salah satu bentuk teguran pada PLN untuk memperbaiki mekanisme sistem kerja terkait pengadaan batu bara. Dia menilai, tindakan tegas tersebut kekurangan pasokan diharapkan tidak akan lagi terjadi lagi di kemudian hari.
Selain merombak direksi, Erick melanjutkan transformasi di dalam PLN agar penanganan krisis kali ini sejalan dengan peningkatan kontribusi PLN terhadap negara dan masyarakat. Langkah transformasi ini disuarakan Erick melalui langkah meninjau ulang PT PLN Batu Bara, anak usaha PLN, dan mempertimbangkan untuk membentuk subholding pembangkit PLN.
Terkait dengan itu, Mamit optimistis kinerja PLN akan terus membaik dan kejadian krisis batu bara tak akan terulang kembali. "Mudah-mudahan bisa jadi lebih baik. Sehingga ke depan BUMN tinggal membentuk subholding pelayanan dan retail, yang bisa fokus terhadap pelayanan masyarakat dan memudahkan operasionalnya," kata dia.
Baca Juga: Erick Thohir Ancang-ancang Bubarkan PLN Batu Bara
Di luar itu, Mamit juga berharap perusahaan batu bara untuk bisa lebih konsisten memenuhi DMO (Domestic Market Obligation). Terlebih kewajiban itu telah disepakat bersama dalam rapat bersama yang dipimpin Erick Thohir Januari 2021 lalu.
"Produsen batu bara harus lebih aware lagi, karena pemerintah sudah sangat tegas dengan menghentikan ekspor sementara ini. Karena kalau tidak dilakukan tindakan signifikan, maka bisa dipastikan tanggal 5 (Januari) kemarin kita sudah mengalami pemadaman bergilir," tutupnya.
"Ini adalah langkah tepat karena jika seorang direksi (BUMN) dianggap tidak mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, maka Menteri BUMN berhak menggantinya. Sehingga, ke depan diharapkan kinerja direktorat ini bisa lebih baik lagi," tutur Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, Jumat (7/1/2022).
Seperti diketahui, Erick merombak direksi PLN melalui surat keputusan SK-2/MBU.01/2022 tanggal 6 Januari 2022, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara. Erick memberhentikan dengan hormat Direktur Energi Primer PLN Rudy Hendra Prastowo dan menggantikannya dengan Hertanto Prabowo.
Menurut Mamit, pergantian direksi ini juga sebagai salah satu bentuk teguran pada PLN untuk memperbaiki mekanisme sistem kerja terkait pengadaan batu bara. Dia menilai, tindakan tegas tersebut kekurangan pasokan diharapkan tidak akan lagi terjadi lagi di kemudian hari.
Selain merombak direksi, Erick melanjutkan transformasi di dalam PLN agar penanganan krisis kali ini sejalan dengan peningkatan kontribusi PLN terhadap negara dan masyarakat. Langkah transformasi ini disuarakan Erick melalui langkah meninjau ulang PT PLN Batu Bara, anak usaha PLN, dan mempertimbangkan untuk membentuk subholding pembangkit PLN.
Terkait dengan itu, Mamit optimistis kinerja PLN akan terus membaik dan kejadian krisis batu bara tak akan terulang kembali. "Mudah-mudahan bisa jadi lebih baik. Sehingga ke depan BUMN tinggal membentuk subholding pelayanan dan retail, yang bisa fokus terhadap pelayanan masyarakat dan memudahkan operasionalnya," kata dia.
Baca Juga: Erick Thohir Ancang-ancang Bubarkan PLN Batu Bara
Di luar itu, Mamit juga berharap perusahaan batu bara untuk bisa lebih konsisten memenuhi DMO (Domestic Market Obligation). Terlebih kewajiban itu telah disepakat bersama dalam rapat bersama yang dipimpin Erick Thohir Januari 2021 lalu.
"Produsen batu bara harus lebih aware lagi, karena pemerintah sudah sangat tegas dengan menghentikan ekspor sementara ini. Karena kalau tidak dilakukan tindakan signifikan, maka bisa dipastikan tanggal 5 (Januari) kemarin kita sudah mengalami pemadaman bergilir," tutupnya.
(fai)